TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan peluncuran sukuk tabungan atau ST005 bertujuan untuk menggaet investor milenial. Hal itu dia sampaikan usai pemerintah membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST005 secara online atau e-SBN kepada investor individu Warga Negara Indonesia.
Untuk menggaet investor milenial, kata dia, pembelian sukuk tabungan itu mulai dari Rp 1 juta. "Minimum pembelian Rp 1 juta. Sudah bisa beli. Karena kami fokus ke investor ritel atau investor individu. Sedangkan maksimal pembelian 3 miliar per investor," kata Luky di Gedung Frans Seda Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.
Baca Juga:
Luky menuturkan investor milenial mendominasi pembelian sukuk tabungan yang keluarkan pemerintah sebelum ST005. Saat ini investor milenial sebanyak 51 persen yang membeli sukuk tabungan.
Adapun masa penawaran ST005 akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 21 Agustus 2019.
Luky mengatakan ST005 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan imbalan mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) sebesar 7,40 persen per annum. Tingkat imbalan atau kupon sebesar 7,40 persen per annum berlaku sebagai tingkat imbalan/kupon minimal (floor) dan imbalan tingkat/kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
Untuk periode pertama atau yang akan dibayar pada tanggal 10 Oktober dan tanggal 10 November 2019, berlaku kupon sukuk sebesar 7,40 persen per annum dan BI 7 days reverse repo rate pada saat penetapan sebesar 5,75 persen per annum ditambah spread yang ditetapkan sebesar 165 bps.
Menurut dia, tingkat imbalan/kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.