TEMPO.CO, Jakarta - VP of Corporate Communication Tokopedia Nuraini Razak angkat bicara soal dugaan perusahaan financial technology atau fintech yang bisa mengakses data pengguna marketplace tersebut.
Nuraini memastikan tidak ada kebocoran maupun pembobolan terhadap data rahasia penggunanya oleh pihak ketiga. "Kami tidak menemukan adanya kebocoran atau pembobolan data oleh pihak ketiga terhadap data rahasia pengguna kami," ujar Nuraini dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Juli 2019.
Pernyataan Nuraini menanggapi temuan seorang pengguna Facebook dengan nama akun Niko Tidar Lantang Perkasa yang mengklaim dapat mengakses semua data pengguna Grab, Gojek, maupun Tokopedia melalui enkripsi aplikasi fintech.
"Tidak hanya itu, ternyata aplikasi ini juga merecord history perjalanan Grab dan Go-Jek anda, saya dapat melihat dengan detail lokasi penjemputan dan tujuan pergi, nomor handphone customer dan driver, email, balance gopay dan plat nomor si driver," kata Niko dikutip melalui akun Facebook, Kamis 25 Juli 2019.
Aksi dilakukan Niko hanya berawal dari keisengannya. Namun ia terkejut karena menemukan banyak kelemahan dan temuan data pada ketiga aplikasi tersebut. "Di mana database mereka dapat di akses secara public tanpa authentication. Di sana saya dapat melihat ribuan data pengguna dari aplikasi tersebut dari mulai nomor handphone, nama lengkap, alamat lengkap, nomor kerabat, nomor kk dan nomor ktp hingga foto ktp dan foto selfienya," ucap Niko di laman Facebooknya.
Bukan hanya itu, Niko juga menemukan data lain dari aplikasi fintech itu, yakni riwayat pembelian pengguna dari Tokopedia. "Saya dapat melihat barang apa yang dibeli, harga barang, nama pembeli, nomor handphone, email serta alamat di mana barang tersebut di kirimkan. This is insane," ungkapnya. Postingan Niko tersebut yang belakangan berkembang viral diperbincangkan di sejumlah media sosial.
Mengenai hal itu, Nuraini mengatakan data yang dimaksud adalah data pengguna yang memang bersedia memberikan akses untuk mempublikasikan datanya melalui aplikasi peminjangan uang pihak ketiga tersebut. "Bisnis Tokopedia adalah bisnis reputasi dan kepercayaan, maka kerahasiaan dan keamanan data pribadi pengguna merupakan salah satu prioritas utama kami."
Di lain kesempatan, Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjamin keamanan data dari pengguna aplikasinya dan dia berkomitmen akan terus menjaga perlindungan hak konsumen. "Kita dari awal sangat komit terhadap perlindungan konsumen, kita memproteksi data konsumen kita dan kita komit salam setiap kerja sama kita," kata Ridzki di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 25 Juli 2019.
Ridzki mengatakan, tidak pernah membagikan data pribadi dari pengguna Grab. Yang dibagikan adalah strategi marketing kepada rekan kerja samanya untuk mendapat target pasar yang sesuai.