TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memiliki preferensi untuk memilih atau menetapkan tim ekonomi pada kabinet baru. Kabinet Jokowi yang baru itu, kata dia, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan terhadap situasi perekonomian nasional lima tahun ke depan.
Baca: Viral Stiker Terima Kasih Jokowi di Pesawat, Ini Kata Garuda
Namun, Arif berharap, tim baru itu juga harus bisa membuat Indonesia keluar dari middle income trap. "Juga keluar dari jebakan pertumbuhan ekonomi 5 persen," kata Arif usai diskusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah: Potensi yang Terabaikan Menuju Pertumbuhan Ekonomi 7 persen, di kantor Megawati Institute, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019.
Menurut Arif, Indonesia dihadapkan pada tantangan perekonomian nasional yang tidak gampang. Terutama dinamika pertumbuhan ekonomi yang downsize atau menurun dan ekonomi global yang turun," ungkap Arif yang juga Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini.
Oleh sebab itu, dia berharap para menteri terpilih nantinya bisa mengandalkan faktor dalam negeri untuk mendorong ekonomi. Salah satunya adalah mendorong sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Maka kemudian UMKM menjadi sangat penting bagi kita untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak sekaligus menumbuhkan ekonomi, sekaligus juga menciptakan pemerataan," sambung Arif.
Beberapa alasan bahwa menteri pilihan Jokowi perlu berpihak pada pengembangan UMKM karena sektor ini mengandalkan sumber daya lokal. Dengan optimalisasi sumber daya bahan baku, dan penyerapan tenaga kerja, maka Indonesia bisa terbebas dari jebakan negara pendapatan menengah atau middle income trap.
Baca: Kerap Reshuffle Menteri Ekonomi, Peneliti CSIS Sarankan Jokowi Pilih Kandidat Profesional
"Ini akan membuat Indonesia bisa keluar dari middle income trap, keluar dari jebakan pertumbuhan ekonomi 5 persen," kata Arif.
Simak berita terbaru tentang Kabinet Jokowi di Tempo.co