Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kadin: Progres Pembangunan Sejumlah KEK Masih Lambat

image-gnews
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 4 Juli 2019. ANTARA/Puspa Perwitasari
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 4 Juli 2019. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha menyebut progres pembangunan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baik yang berbasis industri manufaktur maupun pariwisata berjalan lambat. Kondisi tersebut, salah satunya terjadi di wilayah KEK Maloy Batuta, Kalimantan Timur.

Baca juga: Syarat Tax Holiday di KEK Akan Dilonggarkan

"Masing-masing wilayah ada progresnya, tapi ada yang sangat minimlah, seperti di Maloy Batuta. Itu praktis kayaknya berhenti di jalan, termasuk di Palu usai terkena musibah gempa dan tsunami," kata Wakil Ketua Umum Kadin bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sanny Iskandar, ketika dihubungi Tempo, Sabtu 6 Juli 2019.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengelar acara kunjungan kerja di wilayah yang direncanakan menjadi KEK Tanjung Pulisan-Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis 4 Juli 2019. Dalam kunjunganya Jokowi menginginkan ada kegiatan tahunan di Sulawesi Utara untuk menarik wisatawan.

"Sekarang, pemda dan Kementerian Pariwisata membuat annual event yang pasti. Minggu ke berapa, bulannya apa. Jadi orang ke sini ada terus yang ditonton," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara, Kamis 4 Juli 2019.

Adapun berdasarkan catatan Tempo, pemerintah menargetkan bakal ada 25 KEK yang dibangun hingga akhir 2019. Kendati demikian, baru sekitar 12 KEK yang telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) pembangunannya. Dari total itu, sebanyak 4 berbasis wisata dan 8 berbasis industri manufaktur.

Sanny menilai lambatnya progres pembangunan KEK di sejumlah wilayah tersebut karena performa manajemen dari pemrakarsa pembangunan yang belum baik. Selain itu, masih banyaknya pemrakarsa yang kesulitan menggaet investor yang bersedia berinvestasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebab itu yang paling susah. Karena itu, harusnya mereka cari mitra atau strategic partner swasta untuk mampu menarik investor ke dalam," kata Sanny.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira mengatakan saat masih banyak KEK yang sepi peminat. Sebab, banyak infrastruktur KEK yang telah dibangun pemerintah masih terkendala lokasi yang kurang strategis.

"Kendalanya adalah infrastruktur dari tempat bahan baku, pabrik hingga ke pelabuhan, lokasinya yang cukup jauh, dan kurang efisien akhirnya membuat logistic cost menjadi lebih mahal," kata Bhima ketika dihubungi Tempo, Sabtu 6 Juli 2019.

Bhima melanjutkan, insentif fiskal yang terlalu umum juga membuat investor enggan untuk berinvestasi di wilayah KEK. Dia mengatakan, tidak semua investor membutuhkan insentif berupa tax holiday atau tax allowance. Adapula, yang justru membutuhkan keringanan bea masuk bahan baku atau barang modal.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Mohammad Faisal mengatakan pembangunan KEK juga masih terkendala jenis industri yang belum spesifik. Selain itu, antar KEK juga terlihat belum ada sinergi. "Jadi mau menggarap sektor yang mana? Ditujukan untuk sektor mana?," kata Faisal kepada Tempo, Sabtu.

Selain itu, Faisal menilai banyak infrastruktur dasar yang dibangun untuk KEK masih belum lengkap. Sedangkan dari sisi insentif juga belum berjalan maksimal, sehingga kurang menarik investor.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

1 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU


37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

1 hari lalu

Pemilik RANS Cilegon FC, Rafi Ahmad bersama Rudy Salim dalam acara Superstar Announcement RANS Cilegon FC di Prestige Motorcars, Pluit, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Namun, kedatangan Ronaldinho tersebut tidak untuk memperkuat RANS Cilegon FC di Liga 1. Ronaldinho akan meramaikan sederetan acara yang akan digelar oleh RANS FC. TEMPO/ Faisal Ramadhan
37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.


Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

9 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.


Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

14 hari lalu

M. Arsjad Rasjid P.M , President Director dari Indika Energy. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.


Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

15 hari lalu

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid di sela-sela acara KTT G20, di Nusa Dua, Bali, Ahad, 13 November 2022 Tempo | Francisca Christy Rosana
Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

28 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....


Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

28 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.


Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

36 hari lalu

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.


Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

37 hari lalu

(Dari kiri) Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad; Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Raymond Arfandy; Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang; Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah Mulyadi Jayabaya; dan Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anggawira dalam acara diskusi bertajuk
Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

Kadin Indonesia menyatakan kunci utama bagi dunia usaha adalah stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha.


Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

55 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.