TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa atau EU memperingatkan mengenai kerusakan yang disebabkan oleh peningkatan perang dagang AS-Cina pada ekonomi global, Jumat, 28 Juni 2019. Sementara itu kelompok negara berekonomi terbesar di dunia, G20, memulai pertemuan puncak di Jepang.
BACA: Perang Dagang, Trump Sesumbar Cina Pasti Kalah
"Hubungan perdagangan AS-Cina "sulit" dan membuat ekonomi global melambat," kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dalam satu taklimat. Ia juga mengatakan EU sedang bekerja sama secara erat dengan Amerika Serikat, Cina, dan Jepang mengenai pembaruan Organisasi Perdagangan Dunia.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Sabtu, 28 Juni 2019, untuk mengakhiri perang dagang yang mahal antara kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
BACA: AS - Cina Sepakat Gencatan Senjata Perang Dagang Sebelum KTT G20
AS telah menuntut pembaruan ekonomi luas dari Cina, termasuk penyediaan perlindungan yang lebih baik bagi kekayaan intelektual Amerika, penghentian subsidi yang menguntungkan perusahaan milik-negara China, dan peningkatan akses ke pasar Cina untuk perusahaan AS.
Trump telah memberlakukan tarif sebesar 250 miliar dolar AS atas impor Cina dan mengancam akan memperluas kebijakan tersebut untuk mencakup barang lain dengan nilai 300 miliar dolar --yang secara efektif mencakup semua ekspor Cina ke Amerika Serikat. Cina telah membalas dengan memberlakukan tarif atas impor AS.
Trump telah mengatakan kesepakatan dagang yang buruk, dengan Cina dan negara lain, telah membuat Amerika kehilangan jutaan pekerjaan.