TEMPO.CO, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky menanggapi data situs Startup Ranking yang menempatkan Bukalapak di peringkat teratas perusahaan rintisan atau startup asal Indonesia. Menurut Zaky, posisi pertama menjadi kebanggaan sekaligus kutukan.
Baca juga: Ini 10 Startup Teratas Indonesia, Bukalapak di Posisi Pertama
"Ya senang, ya bangga tapi menjadi pertama itu sekaligus kutukan. Jadi nyaman, jadi enggak boleh," kata Zaky seusai Halal Bihalal di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019.
Berdasarkan data 22 Juni 2019, Startup Ranking mencatat traffic bulanan Bukalapak per data sebanyak 131,7 juta kunjungan. Bukalapak saat ini menjadi salah satu startup bertitel unicorn, yang memiliki valuasi di atas 10 miliar dolar Amerika Serikat, di Indonesia.
Menurut Zaky, Bukalapak tidak boleh menjadi terlalu nyaman dengan data yang diungkapkan Startup Ranking. Dia berharap pencapaian saat ini menjadi pelecut bagi timnya agar semakin baik dari hari ke hari.
Zaky menjelaskan, pasar e-commerce pada tahun lalu tumbuh tiga kali lipat. Tahun ini dia memperkirakan pasar e-commerce terus tumbuh.
Ketika ditanya tentang target decacorn Bukalapak, Zaky menjawab itu bukanlah tujuan utama mereka dalam berbisnis. "Tujuan utama Bukalapak adalah memberikan manfaat yang banyak dan bisa terus berkembang dan bisa memajukan UKM di Indonesia," kata dia.
Zaky menjelaskan saat ini Bukalapak sudah mempunyai hampir satu juta mitra warung. Menurutnya, warung yang bergabung dengan Bukalapak mendapat peningkatan penghasilan yang signifikan.
Dia mengungkapkan, Bukalapak sudah lama menggandeng Dana untuk layanan pembayaran dengan dompet digital. Zaky menuturkan, Dana merupakan salah satu strategic partner.
EKO WAHYUDI