TEMPO.CO, Banyuwangi - PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk memperkirakan hingga kini masih ada 300.000 pemudik Lebaran 2019 yang belum menyeberang atau kembali ke Pulau Bali. Ratusan pemudik Lebaran itu adalah yang menggunakan jasa kapal feri dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju ke Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Baca: Usai Libur Lebaran, IHSG Menguat ke Level 6.308
Data di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menyebutkan hingga Ahad sore pekan lalu, 9 Juni 2019, pemudik yang menyeberang melewat Selat Bali itu baru sekitar 128.019 orang. Adapun sebanyak 428.019 penumpang yang terdata saat arus mudik dari Bali ke Pulau Jawa.
"Artinya, baru 29,5 persen penumpang kapal ferry yang telah menyeberang ke Gilimanuk. Jadi masih cukup banyak yang belum kembali, atau sekitar 70 persen lebih dari jumlah arus mudik 428.019 penumpang," kata General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni.
Fahmi menjelaskan, selain masih ada ratusan ribu penumpang yang belum kembali, hingga H+3 Lebaran 2019 baru 11.517 unit kendaraan yang kembali ke Bali. Sementara tercatat 85.472 unit kendaraan yang berangkat mudik.
Adapun untuk kendaraan roda empat atau mobil pribadi, dari jumlah arus mudik sebanyak 39.049 unit, sampai Ahad pekan lalu, 9 Juni 2019, baru 27 persen yang sudah menyeberang atau hanya 10.876 kendaraan. Biasanya setelah Lebaran Ketupat yang sudah menjadi tradisi, pemudik akan kembali ke Bali, lewat Pelabuhan Ketapang.
"Harapan kami semoga tidak terjadi penumpukan penumpang hingga H+7 dan dapat terurai seperti saat ini meskipun padat tetap mengalir," ujar Fahmi. Lebih jauh ia memprediksi puncak arus balik di Pelabuhan Ketapang akan terjadi pada H+6 dan H+7 Lebaran, atau pada hari Rabu dan Kamis pekan ini.
Sebelumnya Kapolres Banyuwangi AKBP Taufiq Herdiansah Zeinardi mengatakan untuk mengurai penumpukan penumpang kapal ferry, khususnya kendaraan roda dua, pada arus balik Lebaran 2019 (H+3) di Pelabuhan Ketapang, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk memfungsikan dua loket tiket masuk kendaraan roda empat menjadi loket kendaraan roda dua.
"Setelah kami berkoordinasi dengan pihak ASDP, akhirnya dua loket kendaraan roda empat dialihkan menjadi loket penumpang yang menggunakan roda dua," kata Taufiq kepada wartawan di sela mengurai penumpukan penumpang kapal feri di loket tiket masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Ahad sore, 9 Juni 2019.
Taufiq mengemukakan, setelah mengetahui adanya penumpukan penumpang kapal ferry kendaraan roda dua di loket pelabuhan, bahkan antrean panjang ke jalan raya, pihaknya langsung berkoordinasi dan meminta PT ASDP Ketapang mengalihkan dua loket kendaraan roda empat untuk loket kendaraan roda dua agar antrean tidak terus terjadi.
Sesuai dengan prediksi, Ahad pekan lalu merupakan puncak arus balik bagi pekerja kantoran yang mudik ke Pulau Jawa dari Pulau Bali. "Memang prediksi kami puncak arus balik akan terjadi pada hari ini, karena Senin (10 Juni 2019) PNS dan perusahaan sudah mulai masuk kerja," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu.
Baca: Arus Balik, Antrean Kendaraan ke Bakauheni Capai Belasan Km
Kapolres Banyuwangi menambahkan, memasuki arus balik Lebaran 2019, Satlantas Polres Banyuwangi juga telah melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan mengalihkan kendaraan roda empat dari arah kota Banyuwangi ke arah Situbondo melewati jalan lingkar guna mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di Pelabuhan Ketapang.
ANTARA