TEMPO.CO, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia mencatatkan tren positif pertumbuhan penumpang selama masa angkutan mudik Lebaran 2019. Vice President Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo mengatakan, pada H-10 hingga H+3 Lebaran, penumpang KAI meningkat 9,67 persen ketimbang tahun lalu.
BACA: H+5 Lebaran, Puncak Arus Balik ke DKI Jakarta Lewat Kereta
“Pada 2019 tercatat 4.428.261 penumpang, sedangkan 2018 hanya 4.037.654 penumpang,” ujar Edy dalam keterangan tertulis, Ahad, 9 Juni 2019.
Peningkatan jumlah penumpang juga masih akan diprediksi terjadi hingga kelar masa angkutan balik mendatang. Kementerian Perhubungan menengarai masa arus balik akan berakhir pada 13 Juni 2019.
BACA: Arus Balik, Kemenhub Antisipasi Kereta Anjlok Kembali di Nagreg
Adapun pada H+1 hingga H+2 Lebaran, KAI sudah mengangkut 791.108 penumpang. Sedangkan pada H+3, berdasarkan data sementara, penumpang kereta api tercatat sebanyak 376.235 penumpang.
Pertumbuhan angka penumpang terjadi karena adanya penambahan gerbong. Tingginya permintaan terhadap angkutan kereta membuat perseroan mesti menambahkan 50 perjalanan kereta selama angkutan mudik Lebaran.
Dengan rangkaian kereta fakultatif, jumlah perjalanan selama Lebaran mencapai 406--356 perjalanan di antaranya adalah jadwal reguler.
Menurut data Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia atau Siasati, jumlah penumpang meningkat selama masa mudik Lebaran berlangsung hanya terjadi untuk angkutan kereta api dan laut. Pemaparan situs resmi Kementerian Perhubungan itu menunjukkan hingga H+3 Lebaran pukul 20.00 WIB, angkutan untuk moda jalan, laut, penyeberangan, dan udara mengalami kemerosotan jumlah penumpang dengan angka yang variatif.
Penumpang udara, misalnya. Secara kumulatif H-7 hingga H+3, telah terjadi penurunan penumpang pesawat sebesar 31,17 persen. Sedangkan angkutan laut menurun tipis, yakni hanya 4,9 persen ketimbang tahun lalu.