berjarak 3.320 kilometer. Kemenhub menunjukkan harga tiket pesawat untuk Vancouver-Montreal mencapai Rp 8,3 juta, sementara Jakarta-Timika hanya Rp 4,4 juta.
Unggahan itu menuai protes dari warganet. Seorang pengguna Twitter bernama Adrian Septian menilai Kemenhub tengah berkilah. Ia berharap, ketimbang mencari pembenaran, kementerian mulai menelisik adanya potensi kartel dalam industri penerbangan nasional.
"Jgn cari pembenaran kalau gabisa kontrol kartel burung dan singa.Your data lacks of: 1. Tanggal, 2. Income per kapita di negara tsb, 3. Source. Dan ini ada teman cari data lain yg ternyata ga semahal yg kalian lampirkan, silakan dicek https://t.co/tIcF6oLAQQ #ShameOnYou," tulis akun Adrian itu.
Akun lain, Riki Hiskia Candra, berpendapat bahwa Kementerian Perhubungan seharusnya tak membandingkan harga di dalam dan luar negeri karena daya beli masyarakatnya berbeda. "Mana bisa di samakan seperti itu, pendapatan kita berbeda dengan negara maju," cuitnya.
Baca juga: Jokowi Ingin Maskapai Asing Masuk Indonesia, PHRI: Kabar Gembira
Bahkan, sehubungan unggahan tentang perbandingan harga tiket pesawat itu, warganet meminta admin pengunggah informasi itu diberhentikan tugasnya. "Setujukah kamu admin @kemenhub151 ini dicopot sebagai admin?" tulis Buya Eson.
Tempo mencoba meminta tanggapan atas reaksi warganet kepada Biro Informasi dan Komunikasi Publik Hengki Angkasawan melalui pesan pendek. Namun, hingga berita ini ditulis, Hengki belum memberikan respons.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA