TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah penumpang seluruh moda transportasi pada masa mudik H-7 hingga H-5 Lebaran 2019 mengalami penurunan tajam dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Arif Toha Tjahjagama, mengatakan penurunan yang paling signifikan salah satunya terjadi untuk angkutan udara.
Baca: Libur Lebaran, ASN Bisa Upacara HUT Pancasila di Kantor Mana Saja
“Udara cukup tajam. Untuk hari ini, H-5, terjadi penurunan 15-20 persen,” ujarnya saat ditemui di posko, kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2019.
Berdasarkan data yang ditampilkan di laman statistik Kementerian Perhubungan siasati.dephub.go.id, penumpang pesawat pada H-7 hingga H-5 Lebaran tahun secara kumulatif melorot 33,2 persen ketimbang tahun lalu. Bila tahun ini penumpang udara berjumlah 584.100 orang, tahun sebelumnya pada periode yang sama jumlahnya mencapai 875.551 orang.
Namun ternyata, angkutan penyeberangan justru mengalami penurunan jumlah penumpang yang lebih tajam. Secara kumulatif selama H-7 hingga H-5 mudik, penumpang moda angkutan penyeberangan turun 57,52 persen.
Pada 2019, jumlah penumpang penyeberangan sebesar 322.069 jiwa. Sedangkan tahun lalu mencapai 758.221 jiwa.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan jalan anjlok 45,81 persen dan angkutan kereta api melorot 26,45 persen. Penurunan jumlah penumpang paling tipis terjadi untuk moda angkutan kereta api. Jumlah penumpang kereta api menurut data Kementerian hanya menurun 12,03 persen ketimbang tahun lalu.
Baca: Arus Mudik Lebaran Tol Cikampek Mulai Naik, Puncaknya Lusa 31 Mei
Arief menengarai, penurunan jumlah penumpang moda transportasi darat, laut, maupun udara ini terjadi karena banyak faktor. Di antaranya adanya sokongan program mudik gratis dari stakeholders dan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA