TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) bakal dipangkas saat akhir 2019. Bahkan, pada 2020 emiten dengan kode BMRI ini memperkirakan peluang penurunan tingkat suku bunga hingga 50 basis poin.
Baca juga: Enam Alasan Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan
"Forecast 7 Days Repo Rate menurut hasil riset dari chief economist ada propability di akhir tahun turun sekitar 25 basis poin, dan di tahun 2020 tahun 50 basis poin," kata Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin saat mengelar konferensi pers di kantor Bank Mandiri, Jakarta Pusat, Senin 29 April 2019.
Dengan perkiraan potensi penurunan itu, hingga akhir 2019 suku bunga acuan bisa turun menjadi 5,75 persen. Sedangkan pada akhir 2020 suku bunga diprediksi bisa menurun hingga 5,25 persen. Adapun, per Kamis 25 April 2019 BI mengumumkan bahwa tingkat suku bunga tak beranjak dari angka 6 persen.
Kendati demikian, kata Ahmad, penurunan tersebut juga perlu memperhatikan kondisi ekspor global, impor barang komoditas dari Indonesia hingga kondisi perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat. Selain itu, jika suku bunga benar-benar bisa turun hal ini tentu bakal menurunkan beban pengusaha.
"Tentu perubahan itu akan terus kami evaluasi dan kami tindak lanjuti untuk bisnis strategi dari Bank Mandiri," kata Ahmad.
Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI pada 24-25 April 2019 memutuskan mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan itu diambil dengan memperhatikan kondisi domestik dan global yang membuat Bank Indonesia masih terus mempertahankan suku bunga acuan 6 persen ini. "Keputusan itu juga sejalan dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 25 April 2019.
Peneliti Institute for Development and Finance atau Indef Dzulfian Syarian menuturkan kebijakan BI yang menahan suku bunga acuan atau 7 Days Repo Rate di level 6 persen merupakan kebijakan yang kurang tepat. Apalagi kondisi ekonomi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan pada 2018.
FAJAR PEBRIANTO