TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Fadli Zon mengatakan Indonesia perlu pertumbuhan ekonomi dua digit seperti diungkapkan capres Prabowo Subianto jika mau maju bergerak maju.
Baca juga: Hadapi Jokowi, Prabowo Diminta Banyak Senyum, Jangan Tegang
"Indonesia kalau mau bergerak maju yang luar biasa double digit. Walaupun itu sulit, tapi secara bertahap dengan strategi yang jitu kita bisa naik 6 persen, 7 persen, dan seterusnya," ujar Fadli, sebelum debat Pilpres kelima di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Saat mengumumkan puluhan nama yang akan menjadi timnya di pemerintahan jika dia menang, Prabowo mengungkapkan keinginan agar pertumbuhan ekonomi mencapai double digit.
Fadli tidak memaparkan strategi untuk mencapai target itu. Juga, saat ditanya kapan target pertumbuhan ekonomi akan terwujud kapan, dia tidak menjawab. "Nanti kita lihat lah," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo akan bisa mewujudkan janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang janji politiknya tidak tercapai soal pertumbuhan ekonomi. Adapun sebelumnya Jokowi menjanjikan akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen.
Sebelumnya, ekonom senior yang menyatakan dukungan kepada Prabowo, Rizal Ramli yakin, calon presiden yang dia harapkan itu mampu membawa pertumbuhan ekonomi jadi 8 persen pada 2020.
Rizal mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan harga listrik. Menurut dia, dalam seratus hari Prabowo jika menjadi presiden, akan menurunkan harga listrik untuk golongan 900 va. Menurut dia memang banyak yang kritik dari rencana itu, karena PLN pasti bangkrut.