TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan setelah peresmian moda raya terpadu atau MRT Jakarta, PT Mass Rapid Transit merilis laporan evaluasi operasional kereta pada 25 -29 Maret 2019. Direktur Utama PT MRT, William Sabandar mengatakan, dalam evaluasi itu, perusahaan mencatat jumlah penumpang kereta cepat selama sepekan mencapai 332.184 orang.
BACA: Menhub Sesalkan Warga Makan dan Minum di Stasiun MRT
"Ekskalasinya, penumpangnya diperkirakan naik hari ini," ujar William dalam diskusi evaluasi MRT bersama jurnalis di Hotel All Season, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Maret 2019.
William membeberkan, distribusi penumpang terbanyak tercatat naik dan turun melalui Stasiun Bundaran Hotel Indonesia. Bila dipresentasikan, penumpang yang memanfaatkan stasiun yang berlokasi di jantung kota itu mencapai 25,5 persen.
Stasiun dengan penumpang terbanyak berikutnya adalah Stasiun Lebak Bulus dan Dukuh Atas. Persentase distribusi masing-masing penumpang 11,9 persen dan 10,7 persen. Adapun penumpang dengan distribusi tersedikit tercatat di Stasiun ASEAN dengan persentase 1,9 persen.
"Karena di sekitar stasiun ASEAN ini tidak banyak kantor pemerintah, saat ini stasiun belum efektif," ujarnya. William mengatakan, perseroan akan segera menggenjot angka distribusi penumpang di stasiun tersebut.
Penumpang MRT dari hari ke hari diperkirakan semakin bertambah. Dalam data yang dipaparkan perseroan, penumpang terbanyak untuk uji coba MRT setelah peresmian 25 Maret lalu terjadi pada Kamis kemarin, 28 Maret. Penumpang yang menjajal MRT pada hari itu mencapai 99.600 orang.
Adapun pada hari sebelumnya, yakni pada 27 Maret, penumpang yang memanfaatkan MRT berjumlah 92.711 orang. Sedangkan pada 26 Maret sebanyak 95.466 orang, dan pada 25 Maret sebanyak 44.407 orang.
Evaluasi ini dilakukan dalam masa uji coba MRT. Perseroan, dalam periode ini, masih menggratiskan tiket untuk penumpang. William memperkirakan, pola analisis terhadap evaluasi kereta cepat akan berubah seiring dengan diberlakukannya tarif komersial. MRT Jakarta akan beroperasi untuk komersial mulai 1 April nanti.