TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebanyak 7,3 juta wajib pajak telah melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan atau SPT Pajak 2018. Dia mengatakan angka ini didapatkan hingga Selasa, 19 Maret 2019.
BACA: Demi SPT Pajak, Kantor Pajak Buka Sabtu-Minggu
"Yang menyampaikan SPT Pajak hingga 19 Maret 2019 capai 7.309.825. Jumlah SPT yang diterima ini tumbuh 15,32 persen," kata Sri Mulyani saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 19 Maret 2019.
Adapun, Kementerian Keuangan menargetkan tahun ini kepatuhan formal pelaporan SPT Pajak bisa mencapai angka 85 persen atau setara dengan jumlah 15,5 juta dari jumlah wajib pajak yang wajib melapor SPT. Angka ini tercatat lebih rendah dari rencana Kementerian sebelumnya, yang mencapai 18,5 juta.
BACA: Ditjen Pajak: Ada Aset Keuangan Tersembunyi Rp 1.300 T
Sri Mulyani menjelaskan, peningkatan pelaporan SPT ini terutama terlihat dari SPT Pajak orang pribadi atau perorangan. Terutama para wajib pajak yang memanfaatkan penggunaan platform pelaporan SPT Pajak secara online atau e-filling dan e-form.
Jika didedah, komposisi wajib pajak pribadi mencapai 7.106.666. Angka ini tercatat tumbuh sebesar 15,32 persen jika dibandingkan tahun kemarin. Sedangkan wajib pajak badan yang telah melapor sebanyak 203.159.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, penggunaan e-filling untuk pelaporan SPT Pajak mencapai 94,7. Jumlah tersebut, tumbuh sebesar 36,8 persen jika dibandingkan tahun lalu
"Artinya, ini sangat bagus karena orang sudah mulai nyaman menggunakan e-filling. Saya senang dan terima kasih terhadap tren ini," kata Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani juga menghimbau kepada para wajib pajak untuk melapor SPT Pajak lebih awal. Hal ini untuk menghindari adanya penumpukan dan antrean jika harus melapor di saat-saat menjelang waktu penutupan pelaporan.
