TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak khawatir dengan makin sepinya Bandara Kertajati di Majalengka. “Namanya bandara itu ada yang 10 tahun baru rame pisan, ada yang 5 tahun, jadi tong hariwang (jangan khawatir) kalau BIJB (Bandarudara Internasional jawa Barat masih seperti ini,” kata dia di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin, 18 Maret 2019.
Baca juga: Kata Ridwan Kamil Soal Pemindahan Penerbangan ke Kertajati
Ridwan Kamil mengatakan, dibutuhkan strategi dan waktu bagi bandara Jawa Barat tersebut. “Karena memang butuh waktu, butuh strategi. Hitungan dari statistiknya itu 5, 10, 15 (tahun), itu standar,” kata dia.
Masih dibukanya Bandara Husein Satranegara di Kota Bandung dituding menjadi salah satu pemicu masih sepinya Bandara Kertajati. Penutupan bandara Husein, dan memindahkan layanan penerbangan ke Bandara Kertajati dinilai sebagian kalangan sebagai solusinya. Soal pemindahan layanan penerbangan tersebut, Ridwan Kamil mengaku riskan. “(Nasib) Husein ini keputusannya akan jelas pada saat (jalan tol) Cisumdawu sudah jelas,” kata dia.
Jalan tol Cisumdawu, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, digadang akan memangkas waktu tempuh dari Bandung menuju bandara Kertajati di Majalengka. “Kami tidak mau mengambil risiko memindahkan sekarang tanpa, Cisumdawu, yang aksesnya bagus, dan selesai. Karena yang dirugikan nanti adalah bisnis, waktunya lebih panjang, waktu hilang, kenyamanan penumpang,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga tidak menginginkan Bandara Husein Sastranegara ditutup. Dia menginginkan, Bandara Husein menjadi pelengkap Kertajati. “Sifatnya komplementer, bukan di negasikan. Jangan nanti Kertajati rame, Husein kosong sekali, enggak mau. Kita akan cari formulanya,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, Bandara Kertajati dalam waktu dekat diproyeksikan menjadi bandara untuk melayani penebangan haji dan umrah. Di bandara Kertajati misalnya, dalam waktu dekat akan beroperasi penerbangan internasional pertama yakni Malaysia Airlines, yang akan melayani penerbangan umrah.
“Nanti pesawat internasional pertama ke Kertajati adalah Malaysia Airlines. Jadi dari Kertajati ke Malaysia, transit di Kuala Lumpur, kemudian untuk umrah,” kata Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Airport Operation And Peformance Group Head PT Bandarudara Internasioal Jawa Barat (BIJB) Agus Sugeng mengatakan, saat ini hanya maskapai Citilink yang masih mengoperasikan pesawat untuk melayani penumpang di Bandara Kerajati, Majalengka. “Citylink rute Surabaya dan Medan. Load-factornya juga sangat rendah,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Maret 2019.
Baca berita Ridwan Kamil lainnya di Tempo.co