TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berujar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu bakal mengusung strategi lain dari pasangan calon inkumben Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dalam mendorong masyarakat berkuliah.
Baca juga: Ketimbang KIP Kuliah, Jokowi Disarankan Perbaiki Bidik Misi Saja
Prabowo - Sandiaga disebut bakal menyempurnakan program beasiswa Bidik Misi ketimbang mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah a la Jokowi. "Program Bidik Misi yang dimulai pak SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) sejak 2010 itu bagus. Kami akan lanjutkan, sempurnakan administrasi dan konsepnya, tambah dananya dan perluas cakupannya," ujar Dewan Pakar BPN Prabowo - Sandiaga, Dradjad Wibowo, melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 14 Maret 2019.
Menurut Dradjad, pada hakekatnya program KIP Kuliah yang diusung Jokowi juga serupa dengan program Bidik Misi. Ia malah menyebut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu seakan hanya memberi label baru untuk barang yang sama. "Jika ada perubahan, itu bukan perubahan yang sangat substantif."
Sejauh ini, Dradjad menilai belum perlu ada program baru yang menggantikan Bidik Misi. Sebabnya, program tersebut secara konsep sudah bagus. Ia pun mengingatkan bahwa kebijakan pemerintah sebaiknya konsisten.
"Jangan karena politik dan pencitraan, kita memaksakan label baru padahal isinya sama," ujar dia.
Karena itu, ia mendorong pemerintah menyempurnakan Bidik Misi sesuai prinsip good governance ketimbang membuat program-program anyar seperti KIP Kuliah.
KIP Kuliah belakangan terus didengungkan Jokowi. Jokowi mengatakan kartu itu bagian dari programnya kelak saat terpilih kembali.
Kartu KIP Kuliah diklaimnya akan memudahkan anak-anak muda dari keluarga kurang mampu mengecam pendidikan tinggi. Ia menceritakan pengalamannya menjadi anak orang yang tidak mampu. “Saya merasakan sendiri mau sekolah sulit, mau kuliah sulit.” Kartu itu, kata Jokowi, penting bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa kuliah.
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin menyebut program Kartu Indonesia Pintar Kuliah berbeda dengan beasiswa Bidik Misi yang selama ini telah berjalan.
"Jika Program Bidik Misi hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa yang berpretasi, maka KIP kuliah diperuntukkan bagi anak-anak lulusan SMA dan SMK yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah penerima PKH (Program Keluarga Harapan) yang ingin melanjutkan kuliah," kata juru bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily.
Kata Ace, Program KIP kuliah merupakan kelanjutan dari Program Kartu Indonesia Pintar yang telah dilaksanakan pada era Jokowi untuk pelajar dengan wajib belajar 9 tahun. Bila terpilih lagi, ujar dia, Jokowi bakal menambahkan dengan pemberian bantuan pembiayaan untuk yang melanjutkan ke bangku kuliah.
"Program ini jelas merupakan terobosan baru agar rakyat Indonesia dapat menyelesaikan pendidikan tingginya tanpa harus dibebani dengan biaya kuliah," tutur dia. Dengan demikian, juru bicara TKNI Jokowi - Ma'ruf ini mengatakan tidak ada halangan bagi siswa yang cerdas dan memiliki potensi untuk menyelesaikan kuliahnya hingga S1. "Kebijakan ini jelas mendorong agar sumber daya manusia Indonesia betul-betul unggul dan berdaya saing."