TEMPO.CO, Jakarta — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. siap mengucurkan investasi untuk membangun dua pusat data pada tahun ini. Pusat data itu terutama diperlukan untuk memperkuat database pelanggan seluler, sehingga layanannya lebih personal sesuai kebutuhan dan ketertarikan masing-masing.
Baca: Data Pelanggan Seluler Bocor saat Registrasi, Jawaban Rudiantara?
Harry menjelaskan, dengan database yang lebih lengkap, nantinya Telkom dapat memberikan penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketertarikan pelanggan seluler. Sebagai contoh, seorang pelanggan yang sering mengunjungi mal A cenderung bakal lebih banyak mendapatkan iklan lewat SMS mengenai produk yang di jual di mal tersebut. Sementara pelanggan yang lebih sering mengunjungi mal B, akan lebih banyak mendapatkan iklan produk dari mal B ketimbang dari mal A.
“Untuk melakukan layanan personalisasi seperti itu, diperlukan sistem teknologi informasi (TI) yang lebih kuat, dengan membangun data center,” kata Harry.
Tak hanya memperkuat sektor seluler, untuk bisnis nonseluler pun Telkom juga terus mengembangkan IndiHome yang skala bisnisnya tercatat semakin besar. Sejak didirikan pada 2015, saat ini pelanggan IndiHome mencapai lebih dari 5 juta rumah. “Kami tetap mengembangkan bisnis IndiHome. Jadi, kami masih membutuhkan capex untuk membangun akses dari backbone, kami masih lakukan itu,” ujar Harry.
BISNIS.COM