TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan dapat mengamankan laba periode 2018 berada di atas Rp 5 triliun. Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury mengungkapkan saat ini laporan keuangan perseroan masih dalam proses audit. Rencananya proses itu akan rampung pada Maret 2019.
Simak: Arcandra Tahar: Pertamina Tak Akan Bangkrut karena BBM Satu Harga
"Insya Allah (laba di atas Rp 5 triliun) ada," ujarnya di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2019.
Pahala mengungkapkan telah memiliki sejumlah strategi keuangan pada 2019. Dari sisi upstream, akan dilakukan investasi untuk mempertahankan produksi.
Dia menyebut langkah itu setidaknya dapat menekan penurunan produksi. Selanjutnya perusahaan pelat merah itu akan memulai beberapa kegiatan investasi untuk pengembangan kilang yang dimiliki.
Pertamina akan terus melakukan digitalisasi SPBU. Tujuannya agar dapat melakukan penyaluran yang tetap tepat sasaran.
"Kemudian melakukan cost effectiveness baik di upstream, downstream, maupun midstream," ujar Pahala.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno sebelumnya menjelaskan bahwa bahwa digitalisasi SPBU saat ini sudah terealisasi di 340 SPBU. Kolaborasi tersebut dilakukan oleh Pertamina dengan menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
"Target by June (2019) semua SPBU sudah tersambung secara digital," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, Pertamina mengantongi laba bersih Rp 35 triliun pada 2017. Total aset yang dimiliki perusahaan minyak dan gas milik negara itu mencapai Rp 694 triliun per akhir 2017.
BISNIS