Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awal Tahun, OJK Sebut Tren Kinerja Industri Perbankan Tumbuh

image-gnews
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meninggalkan gedung KPK setelah pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. Wimboh Santoso diperiksa sebagai saksi untuk pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi aliran dana bailout Bank Century yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meninggalkan gedung KPK setelah pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. Wimboh Santoso diperiksa sebagai saksi untuk pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi aliran dana bailout Bank Century yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan kinerja industri perbankan di awal tahun mulai bangkit dan meneruskan tren pertumbuhan. “Per Januari kredit tumbuh 11,97 persen (year on year) dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,39 persen, keduanya menguat dari periode sebelumnya,” ujarnya, di Jakarta, Kamis 28 Februari 2019.

Simak: OJK Bekukan Kegiatan Usaha Multifinance PT Tirta Finance

Wimboh menuturkan kondisi likuiditas industri juga tetap mencukupi untuk mendukung pertumbuhan kredit yang kembali agresif. Adapun likuiditas itu tercermin dari liquidity coverage ratio dan rasio alat likuid / non core deposit masing-masing sebesar 198,53 perseb dan 109,13 persen. Sedangkan, jumlah total aset likuid perbankan mencapai Rp 1.113 triliun pada akhir Januari lalu. “Ini berada di level yang cukup tinggi untuk mendukung pertumbuhan kredit ke depan,” katanya.

Perbankan pun mulai menyiapkan strategi untuk kembali tancap gas di tahun ini. Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib berujar tahun ini perseroan akan melanjutkan strategi untuk menyelaraskan pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan DPK. Dengan demikian bank tak perlu kelimpungan mencari likuiditas untuk mendanai kredit. "Kami berusaha untuk menjaga cost of fund atau biaya dana DPK dengan meningkatkan dana murah dan menjaga suku bunga deposito," ujarnya.

Bank Mega mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sepanjang tahun lalu. Hingga akhir Desember 2018, kredit tumbuh 19,96 persen menjadi Rp 42,25 triliun dari Rp 35,22 triliun di akhir 2017. Sedangkan, tren DPK sempat menurun sebesar 0,89 persen yaitu di posisi Rp 60,73 triliun. "Rasio kredit macet (NPL) juga berhasil kami turunkan dari 2,01 persen menjadi 1,60 persen (gross)."

PT Bank Central Asia (Tbk) mengungkapkan strategi berbeda. Untuk menggenjot kinerja tahun ini BCA akan mengoptimalkan teknologi digital banking. "Ini upaya kami untuk mengikuti pesatnya perkembangan layanan digital di industri, sehingga seluruh produk dan layanan akan kami tingkatkan," ucapnya.

Jahja melanjutkan untuk mendukung upaya tersebut BCA menyiapkan belanja modal jumbo mencapai Rp 5,2 triliun tahun ini. Dana tersebut mencakup kebutuhan untuk biaya peningkatan sistem keamanan, hingga pengembangan software dan hardware di infrastruktur teknologi informasi perseroan. Jumlah tersembut meningkat 24 persen dibandingkan pengeluaran BCA untuk pengembangan digital tahun-tahun sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BCA telah gencar meluncurkan produk dan layanan digital dalam dua tahun terakhir. Di antaranya adalah fitur QRKu dan OneKlik BCA, hingga yang terbaru fitur BCA Keyboard. Menurut Jahja, fokus di digital ini terbukti ampuh menggenjot kinerja perusahaan.

Pada 2018, BCA mencatat pertumbuhan kredit 15,1 persen dengan total penyaluran kredit Rp 538 triliun. Komposisi kredit itu terdiri dari kredit korporasi Rp 213,3 triliun atau tumbuh 20,4 persen, dan kredit konsumer dan UKM mencapai Rp 183,8 triliun atau tumbuh 13,4 persen. Dari sisi DPK, Jahja mengatakan BCA justru kebanjiran likuiditas yaitu tumbuh 8,4 persen secara tahunan atau mencapai Rp 629,8 triliun.

Bank plat merah pun tak mau kalah melancarkan strategi terbaik di tahun ini. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berfokus untuk menarik sumber dana yang lebih bervariasi, tak hanya dari ritel namun juga dari korporasi dan institusi. Direktur BTN Oni Febrianto mengatakan target utama tahun ini di antaranya adalah mengelola likuiditas sehingga mencukupi untuk pembiayaan kredit BTN yang mayoritas bersifat jangka panjang, seperti properti dan perumahan.

"Kami mematok DPK tahun ini bisa tumbuh 13-15 persen (year on year), terutama yang giro dan deposito," katanya. Adapun di 2018 BTN mencatatkan DPK di kisaran Rp 230 triliun. DPK dari lembaga pun mulai tumbuh dari giro menjadi Rp 53,6 miliar dari Rp 49,9 miliar, dan deposito tumbuh menjadi Rp 92,4 miliar menjadi Rp 71,4 miliar.

Simak berita tentang OJK hanya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 jam lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

3 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

3 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Terbitkan Aturan Baru Penanganan Bank Bermasalah, Perkuat Koordinasi Antarlembaga

3 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (tengah), beserta jajarannya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
OJK Terbitkan Aturan Baru Penanganan Bank Bermasalah, Perkuat Koordinasi Antarlembaga

OJK menerbitkan POJK Nomor 5 Tahun 2024 untuk menguatkan pengawasan dan penanganan bank bermasalah.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

6 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.