TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan berharap para calon presiden atau capres dapat menyoroti pentingnya infrastruktur pembangunan pertanian dalam debat capres putaran kedua, pada Minggu 17 Februari 2019.
BACA: Jokowi: Saya Tak Punya Beban, Tidak Apa-apa Anak Jualan Martabak
Anthony menilai infrastruktur pertanian menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
"Bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya yang harus disoroti infrastruktur pertanian harus berjalan. Dengan begitu, produktivitas juga akan meningkat dan berdampak pada pendapatan petani," kata Anthony saat ditemui usai diskusi di Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah juga perlu membangun infrastruktur pertanian di wilayah luar Jawa yang sudah memiliki sistem irigasi. Menurut dia, banyak lahan pertanian di luar Jawa yang perlu didukung dengan sistem pengairan yang baik.
BACA: Menjelang Debat Capres II, Aprindo: Tuntaskan Masalah Kemacetan
Dengan infrastruktur yang disediakan pemerintah, petani tidak lagi terbebani oleh biaya ongkos yang terlalu tinggi karena harus membangun sistem irigasi sendiri.
"Di daerah pegunungan tidak ada sama sekali irigasinya. Mereka harus pakai sumur bor dan itu bayar. Bukan pemerintah yang subsidi, harusnya pemerintah yang menyediakan infrastruktur," kata dia.
Selain dengan infrastruktur, produktivitas pertanian juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan lahan selain tadah hujan agar waktu tanam lebih banyak dan produksi berlimpah.
Ada pun saat ini Kementerian Pertanian tahun ini memfokuskan optimalisasi lahan rawa menjadi lahan sawah yang produktif dengan target mencapai 500.000 hektare.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan optimalisasi lahan rawa akan dilakukan di lima provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan dan dua wilayah baru tambahan di Bengkulu dan Jambi.
Baca berita tentang capres lainnya di Tempo.co.
Dengan penggunaan bibit yang sesuai dengan lahan rawa, produktivitas padi diyakini bisa meningkat sampai tiga kali lipat, yakni dari dua ton per hektare menjadi 6 ton per hektare dan waktu tanam maksimal tiga kali setahun.