TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji akan segera menurunkan harga barang kebutuhan pokok di antaranya daging dan telur jika menang dalam pemilihan presiden April mendatang. Ia berjanji penurunan harga barang pokok itu bahkan sebelum 100 hari pertama sejak dilantik sebagai Presiden RI untuk masa jabatan 2019-2024.
Baca: Prabowo Mengaku Sulit Cari Pinjaman Bank dan Susah Jual Aset
Hal tersebut disampaikan Prabowo di hadapan ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Majelis Ta'lim (FKMT) dan relawan Aliansi Pencerah Indonesia (API) di kediaman Prabowo Subianto di Desa Bojongkoneng, Bukit Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Baratuntuk pada Jumat lalu, 8 Februari 2019. Kedatangan mereka juga sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi).
Dalam pernyataan pers Media Center Prabowo-Sandi, Prabowo mengatakan ia sangat menyadari dan memahami kebutuhan dan kesulitan emak-emak saat ini dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarganya setiap hari. Sebab, harga kebutuhan pokok saat ini sudah sulit terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Sejumlah kebutuhan pokok yang dikeluhkan para ibu-ibu itu adalah daging sapi, beras, gula, telur dan ayam. "Ibu yang dari FKMT, tadi saya nangkep sudah harapannya, pokoknya perintah emak-emak saya sudah tangkap, emak-emak minta harga daging turun, harga beras turun, harga gula turun, harga telur turun, harga ayam turun, minta harga listrik turun, betul?" tanya Prabowo sembari bertanya kepada ratusan emak-emak. "Betul," jawab para emak-emak.
Prabowo menyatakan dirinya bersama Sandiaga akan berjuang sekuat mungkin untuk menurunkan harga kebutuhan pokok tersebut sebelum 100 hari pertama usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia hasil Pemilu Presiden 2019. "Kita akan bekerja untuk emak-emak semuanya," kata Prabowo.
Dalam hitungannya, menurut Prabowo, sejumlah harga barang kebutuhan pokok dapat diturunkan pada tiga bulan pertama ia menjabat sebagai presiden nantinya. "Inshaa Allah kalau hitungan saya harga daging, harga telur, harga ayam, bisa kita turunin dalam 100 hari pertama. Harga beras, hitungan saya, bisa kita turunkan," ucap Prabowo.
Tapi khusus untuk menurunkan harga tarif dasar listrik (TDL), aku Prabowo, dirinya dan Sandi akan membutuhkan waktu kurang lebih 18 bulan setelah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Sebab, ada beberapa faktor yang membutuhkan waktu untuk bisa menurunkan harga TDL tersebut.
"Untuk harga listrik, mungkin kita butuh lebih lama lagi. Karena sudah dibikin agak kacau selama ini, tapi mungkin kita ya 18 bulan bisa lah kira-kira Inshaa Allah," ujar Prabowo. "Ibu kan sudah menderita 4 tahun, 18 bulan ya tidak apa-apa ya."
Pada akhir tahun lalu pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggelontorkan 21,5 ton telur dalam operasi pasar ke 11 pasar di Jakarta untuk menekan kenaikan harga telur. Harga telur di akhir 2018 di di Jakarta saat itu mencapai Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram.
"Pemerintah tentu tidak bisa membiarkan kenaikan harga ini," kata Kepala BKP Agung Hendiardi di Toko Tani Indonesia Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Desember 2018. Untuk itu, harga telur di operasi pasar ini dijual sesuai dengan harga acuan di Kementerian Perdagangan yaitu Rp 23 ribu per kilogram.
Baca: Prabowo Sebut 25 Persen Anggaran Pemerintah Bocor
Agung menyebut kenaikan harga telur di pasaran dipicu berbagai faktor, mulai dari kenaikan konsumsi, panjangnya rantai pasok hingga adanya aksi ambil untung oleh para pedagang jelang momen akhir tahun. Sebab, harga telur di tingkat produsen sama sekali tidak mengalami kenaikan.
BISNIS | FAJAR PEBRIANTO