TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal izin penangkapan ikan. Menurut Jokowi, saat ini sudah hampir tidak ada lagi praktik illegal fishing di laut Indonesia, sehingga diharapkan produksi ikan nelayan dan industri perikanan tangkap semakin berkembang.
Baca: 4 Tahun, Susi Pudjiastuti Tenggelamkan 488 Kapal Illegal Fishing
"Laut kita, ini penting saya sampaikan dimana-mana sekarang ini sudah tidak ada lagi atau hampir tidak ada lagi yang namanya iegal fishing," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Silaturahim Presiden Republik Indonesia dengan Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Penerima Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 7.000 kapal asing ilegal yang bertahun-tahun lalu lalang di perairan Indonesia saat ini sudah ditertibkan. Bahkan data dari Kementerian Kelautan Perikanan jumlahnya mencapai 13.000 kapal asing.
"Kalau 7.000 kapal itu sudah tidak ada mestinya ikannya kan melimpah. Dulu diambil 7.000-13.000 kapal ditangkap seingat saya 488 kapal yang sudah ditenggelamkan. Artinya apa? Mestinya produksi ikan dari hasil laut kita melimpah," katanya.
Jokowi pun mengkonfirmasi kepada Susi Pudjiastuti perihal ada tidaknya kenaikan produksi ikan setelah kapal-kapal asing tersebut ditertibkan. "Saya tanyakan ke Menteri hasilnya naik enggak? Ada nih angkanya kok naiknya sedikit. Apakah kapalnya sekarang sangat berkurang atau izin-izinnya yang sulit, bertele-tele, itu yang ingin saya lihat," katanya.
Jokowi menekankan dirinya tidak ingin pengurusan perizinan memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. "Entah di Kementerian Perhubungan atau di KKP, masa ngurus izin di zaman IT seperti ini, saya berminggu-minggu saja enggak mau apalagi ada yang berbulan-bulan, bertahun-tahun," katanya.
Jokowi juga menekankan keinginannya agar sumber daya laut di Tanah Air bisa semakin memberikan manfaat berkelanjutan. Oleh karena itu, pengaturan penangkapan ikan harus benar-benar diperhatikan oleh negara.
"Kalau dua pertiga Indonesia adalah air, adalah laut ya mestinya laut segede itu kita kekurangan ikan, yang benar ikannya kurang kebangetan kalau kalah dengan negara tetangga," katanya.
Pada kesempatan itu Jokowi juga berdialog dengan pengusaha industri perikanan tangkap dan nelayan dari Morotai. Hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
ANTARA