"Kalau dari jumlah pelanggan, memang berasal dari rumah tangga. Tapi dari segi kwh, lebih besar dari industri," kata Iwan saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
Meski tahun lalu penjualan listrik tak penuhi target, pada tahun ini PLN tetap akan menaikkan targetnya. Dari capaian tahun lalu sebesar 232 TerraWatt/jam menjadi 245 TeraWatt/jam atau tumbuh sekitar 5,6 persen di tahun ini.
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan target ini harus ditingkatkan. Ia menyebut PLN akan terus mendorong semua sektor agar target penjualan bisa tercapai.
Selain itu, PLN juga masih menggodog wacana penambahan daya dengan biaya gratis. Selama ini biaya penambahan daya tergolong cukup besar. Contohnya biaya penambahan ke daya baru 4.400 VA mencapai Rp 3,8 juta. "Kami lagi pikirkan untuk golongan mana," kata Syofvi.
Selain itu, Syofvi juga menyebut program diskon penambahan daya listrik. Selama ini program itu dinilai cukup efektif menambah penambahan daya listrik oleh masyarakat. Salah satu program yang ia sebut berhasil adalah diskon 50 persen di 17 Agustus tahun lalu.
Wacana kendaraan listrik yang sempat mencuat juga akan terus didukung. Diskon untuk pemilik kendaraan listrik akan diberikan di luar jam beban puncak pada pukul 22.00 hingga 04.00. Saat ini, Sofvi mengatakan aturan ini masih dalam tahap pembahasan di PLN. "Kami diminta dirut untuk hitung, sebelum Peraturan Presiden soal mobil listrik keluar, kami sudah bisa keluarkan hal itu," kata dia.