Sedangkan untuk solusi yang ketiga, Prabowo dan Sandiaga akan mewajibkan hasil ekspor masuk ke dalam sistem perbankan dalam negeri. "Saat ini hanya 20% hasil ekspor yg disimpan di dalam negeri. Sisanya, para pengekspor menyimpanya di luar negeri," ucap Partai Gerindra.
Adapun aturan mainnya, menurut Partai Gerindra, bisa dengan kewajiban menyimpan devisa hasil ekspor di bank di dalam negeri. "Kecuali ada underline transaction. Kita tidak melarang ini uang mereka, silakan. Tetapi masukkan dulu ke dalam sistem. Otomatis nanti cadangan devisa kita membaik, kurs lebih stabil."
Sebelumnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melaporkan hingga kuartal III tahun 2018 perusahaan merugi sampai US$ 37 juta. Ia menjelaskan perusahaan telah merugi selama 6 tahun belakangan.
Direktur Logistik dan Pengembangan Usaha Krakatau Steel, Ogi Rulino, khawatir Indonesia dibanjiri baja paduan impor dari Cina akibat pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh Amerika Serikat. Kebijakan AS itu dikhawatirkan membuat Cina mengalihkan produk baja paduan ke Asia terutama Indonesia sebagai pasar pengganti AS.
"Yang kami takutkan ketika Cina mengekspor baja paduan ke Indonesia yang seharusnya pakai bea masuk, tapi tidak mereka bayar," katanya dalam jumpa pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
Desakan untuk mengurangi impor oleh kubu Prabowo sebelumnya sudah pernah ditanggapi oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Ia menjelaskan sebatulnya ada peluang Indonesia bertahan tanpa impor. "Sebenarnya kan sudah ada kebijakan tingkat kandungan dalam negeri. Itu harus ditingkatkan," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 5 November 2018.
Baca: Prabowo Sebut RI Tak Perlu Impor Pangan, Apa Kata JK?
Terkait usul kubu Prabowo itu, Suhariyanto menyebut akan sangat baik apabila industri dalam negeri banyak menggunakan bahan-bahan dari produksi lokal. Sebab, penggunaan produk lokal tentu akan menaikkan nilai tambah produk lokal.