TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kinerja Kementerian Keuangan pada 2018 melalui akun media sosial.
Baca juga: Sri Mulyani Rapat Akhir Tahun dengan Anak Buah Lewat Video Call
"Alhamdulillah, kita terus mengukir prestasi dengan 37 penghargaan kita raih pada tahun 2018, baik dari lembaga internasional (World Government Summit, Global Capital-Euromoney, Global Market, dll) dan oleh lembaga nasional (KPK, Ombudsman, MENPAN RB, dll)," kata Sri Mulyani melalui akun Facebook dan Instagramnya, Selasa, 1 Januari 2019.
Dia juga mengatakan manfaat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan kebijakan fiskal telah dirasakan masyarakat. "APBN dan Kebijakan Fiskal telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat : membantu keluarga miskin untuk makan, sekolah, kesehatan, mendukung operasi sekolah dan madrasah, meningkatkan pendidikan vokasi dan beasiswa bagi dosen, santri, murid/mahasiswa miskin, dan mereka yang berprestasi," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga menambah anggaran kesehatan untuk memerangi gizi buruk. Dan, kata dia, membayar BPJS kesehatan, agar mampu menjalankan jaminan kesehatan secara baik dan berkelanjutan.
"APBN juga untuk membangun infrastruktur hingga ke perbatasan, juga membantu usaha kecil menengah/koperasi dan pelaku ultra mikro. APBN juga membantu daerah bencana," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus menjaga APBN dan Keuangan Negara secara profesional, hati-hati dan bertanggung jawab. "Kita terus melakukan pembiayaan yang inovatif baik melalui kerja sama pemerintah dan Badan Usaha/ Swasta maupun dengan "Blended Finance"," ujar dia.
Hal itu, kata Sri Mulyani, bertujuan agar partisipasi swasta dan masyarakat terus meningkat, sehingga mereka ikut memiliki proses dan proyek pembangunan.
Sri Mulyani mengatakan untuk pertama kali dalam 15 tahun, pemerintah tidak mengajukan perubahan UU APBN. Hal itu, kata Sri Mulyani mendorong semua kementerian/lembaga fokus menjalankan rencana anggaran secara penuh.
"Saya berterima kasih atas kerja sama dan capaian oleh semua lembaga dan kementerian. Kita juga terus memperbaiki kualitas pengelolaan dan pemanfaatan asset negara, di antaranya melalui revaluasi asset," kata Sri Mulyani.
Sebagai otoritas fiskal, Kemenkeu terus bekerja sama dengan Bank Indonesia, OJK dan LPS untuk menjaga stabilitas sektor keuangan termasuk mencegah terjadinya krisis keuangan.
"Kemenkeu tidak boleh berhenti untuk mereformasi dan mentransformasikan organisasi agar terus mampu menjawab tantangan gejolak global, perubahan teknologi di era digital dan bonus demografi yang segera berakhir," kata dia.
Sri Mulyani juga menyampaikan terimakasih dan sangat menghargai kerja dan kinerja seluruh jajaran Kemenkeu dengan dukungan keluarga. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. "Sehingga kita mampu bekerja memberi yang terbaik untuk Indonesia," ujar Sri Mulyani.