TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan belasungkawa atas tsunami Selat Sunda yang menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Tsunami di Selat Sunda, Susi Pudjiastuti Sampaikan Belasungkawa
"Semoga warga di Banten dan Lampung khususnya, selalu diberikan kekuatan dan kesabaran," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 23 Desember 2018
Kemarin, tsunami terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada sekitar pukul 21.27 WIB.
Budi Karya menjelaskan, sarana dan prasana transportasi yang berada di wilayah yang terkena dampak tsunami, salah satunya Pelabuhan Banten, masih beroperasi secara normal. Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memberikan bantuan dan mendirikan posko di sekitar lokasi.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti (PLP) kelas I Tanjung Priok, kata Agus, telah disiapkan dan disiagakan untuk memantau dan memberikan bantuan kepada para korban musibah bencana Tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setyadi menjelaskan, layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman. Namun pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terus berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada untuk mengantisipasi kelancaran penyeberangan pada masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kemudian, Budi juga sedang memetakan dampak kerusakan yang di timbulkan serta memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terkena dampak tsunami Selat Sunda. "Sesuai arahan Bapak Menteri juga, maka saya minta untuk mendirikan posko di lokasi bencana," kata dia.