TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap tidak ada pihak yang berteriak harga barang di pasar mahal, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Itu dikatakan Jokowi saat bertandang ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Minggu, 4 November 2918.
Baca: Jokowi: Ibu Saya dari Boyolali
Hari itu, Presiden membeli sejumlah kebutuhan pokok di pasar tersebut ditemani Menteri Perdagangan Airlangga Hartarto. Di antaranya Jokowi membeli tahu, tempe serta sayuran. "Jadi, jangan teriak-teriak di pasar harga mahal, nanti bakul-bakul, pedagang-pedagang pasar bisa marah semua, karena tidak ada yang beli," kata Presiden Jokowi.
"Harganya stabil, tidak berubah, banyak yang turun, tetapi ada satu dua yang naik, biasa dalam sebuah harga di pasar fluktuatif seperti itu," ungkap Presiden sembari mencontohkan harga daging yang sedikit agak naik. Sedangkan harga telur per kilogamnya turun.
"Nanti kalau disebut harga barang di pasar mahal malah ibu-ibu tidak ada yang datang ke pasar. Malah datang ke mal, datang ke supermarket, datang ke hypermarket. Jadi, kalau ke pasar itu, ya, lihat fakta. Harga-harga sampaikan apa adanya," tegas Presiden.
Presiden di Pasar Anyar mengunjungi kios pedagang cabai, jeruk lemon, petai, melinjo, daging, tahu, beras, dan mengunjungi dua pedagang tempe. "Tempe harganya tadi Rp 5.000, bisa dipotong jadi 15. Tadi saya beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan, dan daging sebesar Rp 120 ribu, melinjo, cabai Rp 30 ribu, pas naik bisa Rp 80 ribu, tetapi tadi cabai Rp 30 ribu," kata Presiden.
Yang paling penting, menurut Jokowi, pasar harus rapi, bersih, tertata, tidak becek, tidak bau, dan ada tempat parkir. Dengan cara begini, kata Jokowi, pasar tradisional bisa bersaing dengan supermarket.
Jokowi mengatakan, sudah menyepakati dengan Wali Kota Arief R. Wismansyah soal biaya revitalisasi Pasar Anyar. Kalau biaya besar maka akan ditanggung bersama pusat dan daerah. "Pembagiannya pusat berapa daerah berapa, kalau anggarannya tidak besar mungkin pusat yang pegang, tapi kalau besar dibagi," ujar Jokowi.
ANTARA