TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang, Jawa Barat, hingga saat ini belum diketahui. Tim penyelamat masih mencari kotak hitam atau black box yang diduga berada di kedalaman 30 meter. Apabila sudah ditemukan, tidak mudah juga bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menganalisa data dari kotak hitam tersebut.
Baca:
Pesawat Lion Air Altitude Disagree Sebelum Jatuh, Apa Artinya?
"Jadi, kalau diharapkan dipublikasikan ke masyarakat, dengan sangat menyesal dalam waktu dekat tak mungkin," ujar investigator KNKT Ony Suryo Wibowo, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018.
Ony mengatakan, untuk mengunduh data dari kotak hitam memang hanya sekitar dua jam. Namun proses analisis bisa mencapai bulanan bahkan sampai hitungan tahun. "Kami diberi waktu satu tahun (untuk menganalisis), tapi dalam jangka waktu satu bulan kami diwajibkan membuat preliminary report," ujarnya.
Dalam waktu satu bulan, kata Ony, KNKT berupaya mengumpulkan seluruh data. Isi laporan pendahuluan itu adalah mengenai fakta dan data yang telah ditemukan. Misalnya, apakah pilot sudah memenuhi lisensi, bagaimana kondisi cuaca, bentuk serpihan, hingga lokasi jatuhnya pesawat.
Baca: Kecelakaan Lion Air, Sudah 47 Kantong Mayat Dikirim ke RS Polri
"Mengapa kecelakaan terjadi, itu yang kami diberikan waktu satu tahun," kata Ony. Tidak tertutup kemungkinan KNKT mendatangi pabrik pesawat yang digunakan Lion Air itu. “Itu di Amerika, makanya bisa memakan waktu lebih lama."