TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali menjual sahamnya di perusahaan investasi yang ia dirikan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebanyak 30,1 juta lembar saham. Dengan aksi ini, Sandi mendapatkan dana Rp 113,71 miliar.
Baca juga: Sandiaga Beberkan Alasannya Jual Saham Saratoga Investama
"Melaporkan bahwa saya telah menjual saham," tulis Sandi dalam suratnya kepada OJK, yang dipublikasikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 15 Oktober 2018.
Kali ini, Sandi menjual sahamnya sebanyak dua kali. Pertama pada 8 Oktober 20018 sebanyak 28 juta lembar saham seharga Rp 3.776. Kemudian pada 9 Oktober 2018 dengan jumlah 2,1 juta lembar seharga Rp Rp 3.802. Dengan begitu, total uang penjualannya mencapai Rp 113,71 miliar.
Sebelumnya pada 4 Oktober 2018, Sandi menjual 51,4 juta lembar sahamnya di Saratoga dan meraup dana Rp 194,08 miliar. Saat itu Sandiaga mengatakan, penjualan saham dilakukan sebagai bagian dari divestasi. Dia mengaku ingin menggunakan hasil penjualan saham itu untuk membeli surat berharga atau obligasi yang diterbitkan pemerintah.
Jauh sebelum itu, pada 29 Desember 2017, Sandi juga pernah melepas sahamnya saat masih menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. Kala itu, Sandi menjual 39,62 juta sahamnya di Saratoga dan meraup dana Rp 134,71 miliar. Saham dijual ke temannya sendiri, Edwin Soeryadjaya, putra dari pendiri Astra International Group, Edwin Soeryadjaya.
Penjualan saham ini dilakukan Sandi selang dua bulan setelah diputuskan mendampingi Anies Baswedan menjadi pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta. Keduanya kemudian menang pemilu dan dilantik menjadi pemimpin ibukota tepat setahun yang lalu, 16 Oktober2017.
Dengan sederet penjualan ini porsi kepemilikan saham Sandiaga Uno di perusahaan tersebut terus berkurang. Berdasarkan laporan tahunan Saratoga, kepemilikan saham Sandi hingga 31 Desember 2017 masih mencapai 27,8 persen. Kini, kepemilikannya tinggal 24,7 persen atau telah berkurang 3,1 persen kurang dari 10 bulan.