TEMPO.CO, Jakarta - Indosurya Sekuritas mengestimasi IHSG masih cenderung bergerak dalam rentang konsolidasi wajar, dengan pergerakan di level 5.730 - 5.988.
Vice President Research Department William Surya mengatakan IHSG masih potensial menguat melihat dari support level yang masih terjaga dengan baik di tengah tekanan yang terjadi.
Baca: Isu Perang Dagang AS -Cina Kembali Tekan IHSG dan Rupiah
Selain itu, katanya, rilis kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga akan turut mewarnai pola pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulis hasil risetnya.
Adapun Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mencoba rebound dengan support resistance pergerakan 5.740-5.820.
Saham-saham yang mulai dapat dicermati diantaranya BBNI, BMRI, JPFA, LSIP, BRPT, NIKL, PTRO, UNVR.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak menutup gap dan melemah signifikan. Indikator stochastic yang bergerak bearish mulai mencapai level oversold dengan momentum RSI yang tertekan signifikan.
Trend pergerakan IHSG secara trend masih cukup bearish hingga support 5660 meskipun demikian potensi teknikal rebound jangka pendek memiliki peluang jika melihat pergerakan psikologis pola sebelumnya.
Dalam perdagangan kemarin, ditutup turun cukup signifikan 1,89% atau 111,12 poin ke level 5.756,62 dengan sektor Industri Dasar (-3.45%) memimpin pelemahan indeks sektoral.
Investor asing tercatat net sell Rp 1.16 triliun yang merupakan aksi jual investor asing terbesar sejak Februari tahun ini. Depresiasi rupiah hingga 0,7% ke level 15.179 menjadi faktor utama.
Ditambah dipotongnya proyeksi GDP 2019 oleh World Bank sebesar 10bps kelevel 5.2% dari 5.3% menjadi sentimen negatif tingkat kepercayaan investor.
Simak berita tentang IHSG hanya di Tempo.co