TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengabadikan nama Anthonius Gunawan Agung, petugas ATC yang gugur saat gempa Palu dan Donggala. Namun dia belum tahu pasti nama tersebut akan disematkan di mana karena harus berkoordinasi dengan Pemda Sulawesi Tengah.
Baca: Selain FPI, Ini Daftar Hoax Gempa Palu Donggala versi Kominfo
"Karena itu wilayahnya Pemda, pasti nama Agung akan kami abadikan menjadi nama bandara atau sekolah transportasi," kata Budi Karya di Gedung Lemhanas, Kamis, 4 Oktober 2018.
Selain mengabadikan namanya, Kementerian Perhubungan akan memberikan penghargaan Ardikarya Dirgantara Pralabda kepada Anthonius Gunawan Agung. Keluarga Agung juga mendapatkan santunan Rp 801 juta dan emas 22 karat sebanyak 25 gram.
Selain mendapatkan kenaikan pangkat, penghargaan terakhir yang diberikan oleh negara ialah jasad Agung yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Makassar. "Insya Allah, nanti saya hadir," ucap Budi Karya.
Anthonius Gunawan Agung wafat setelah bertugas, seusai gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tenggara. Kota itu diguncang gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada Jumat Sore, 28 September 2019.
Pria kelahiran 21 tahun lalu itu lompat dari menara kontrol Bandara Sis Al Jufri setelah memastikan pesawat Batik Air lepas landas dengan selamat dari bandara tersebut. Kala itu, Agung sempat dievakuasi ke rumah sakit sebelum mengembuskan napas terakhirnya hari ini.
Adapun tower pengawas pesawat di bandara roboh akibat guncangan gempa Palu. Fasilitas milik AirNav Indonesia itu mengalami kerusakan parah. Kabin tower lantai empat rubuh sehingga peralatan komunikasi lalu lintas pesawat tidak dapat diselamatkan.