TEMPO.CO, Jakarta - Usai gempa Palu, ratusan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Palu dan sekitarnya, Sulawesi Tengah, masih mengalami gangguan sehingga belum bisa beroperasi secara normal, bahkan statusnya kini nonaktif. Walhasil, ratusan mesin ATM ini rawan menjadi sasaran aksi penjarahan oleh warga sekitar.
Baca: Selain FPI, Ini Daftar Hoax Gempa Palu Donggala Versi Kominfo
"BRI terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk pengamanan aset, baik berupa kantor maupun jaringan kerja elektronik seperti mesin ATM," kata Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI, Bambang Tribaroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Saat ini, kata Bambang, masih ada sebanyak 87 mesin ATM BRI di lokasi gempa yang rusak dan bermasalah. Sebagai tindakan preventif, BRI pun menarik uang yang tersimpan di seluruh ATM tersebut demi pengamanan. "Kami sedang berupaya untuk recovery seluruh mesin ATM, harapannya pada minggu kedua Oktober seluruh jaringan BRI dapat berfungsi kembali secara normal," tuturnya.
Gempa berkekuatan 7,4 skala richter serta Tsunami menerjang Kota Palu dan sekitarnya pada Jumat, 28 September 2018. Akibat minimmya bantuan untuk para korban bencana, aksi penjarahan pun tak terhindarkan. Penjarahan tak hanya menyasar makanan dan minuman di pertokoan, namun menyerempet sampai mobil hingga barang elektronik.
Terakhir, terjadi percobaan penjarahan terdapat lima mesin ATM di Kota Palu. Lima ATM ini dimiliki oleh Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Danamon. Beruntung, aksi tersebut bisa digagalkan oleh kepolisian.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia (Persero) Tbk atau BCA, Jan Hendra, mengatakan terdapat empat kantor cabang dan 34 mesin ATM BCA yang belum dapat beroperasi di Kota Palu. Penyebabnya adalah karena aliran listrik yang belum beroperasi normal. "Kami sudah mengirimkan tim baik dari Makassar serta tim Teknis dari Jakarta untuk membantu proses pemulihan," ujarnya.
Baca: Gempa Palu, 400 Ribu Liter BBM dari Pertamina Tiba di Palu
BCA berharapkan proses pemulihan puluhan ATM usai gempa Palu ini bisa lebih cepat selesai dengan dikirimnya tim tersebut. Jan enggan menjelaskan apakah ada tambahan personel keamanan yang dikerahkan untuk mengamankan mesin-mesin ATM milik mereka. "Tim keamanan kami berkoordinasi dengan kepolisian," ujarnya.