TEMPO.CO, Jakarta- Pasca gempa Palu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan 400 ribu liter BBM yang diberangkatkan dari Terminal BBM Tolitoli, Poso, Donggala, Makassar dan Gorontalo sudah tiba di Palu, Sulawesi Tengah, sudah sampai.
Baca juga: Pasca Gempa Palu, Wings Air Buka Penerbangan k Bandara Mutiara
"Pasokan ini untuk memenuhi kebutuhan di SPBU dan kebutuhan operasional RS, pembangkit listrik, BASARNAS, Posko Bencana, TNI, POLRI, dan lainnya," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Oktober 2018.
Adiatma menuturkan, pengiriman BBM tersebut melalui jalur darat dan udara. Pertamina menambah pasokan dengan melakukan alih supply dari Terminal BBM Pertamina yang beroperasi. Sedangkan untuk pengiriman jalur udara, sudah dilakukan dua kali pengiriman bahan bakar menggunakan pesawat air tractor.
Pesawat air tractor pembawa solar, kata Adiatma, dioperasikan Pelita Air dan membawa solar dengan kapasitas 4 ribu liter dari Tarakan menuju Palu. Pengiriman menggunakan air tractor sudah dilakukan sejak hari senin tanggal 1 Oktober 2018.
Kemudian, Adiatma berujar, pengiriman terus dilakukan. Hingga saat ini, Pertamina telah mengirimkan 8 ribu liter menggunakan pesawat air tractor. "Pasokan BBM tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Palu serta pasokan prioritas," tutur Adiatma.
Pasokan BBM yang dikirim Pertamina, kata Adiatma, terdiri dari lebih dari 380 ribu liter BBM jenis Premium, Pertalite dan Solar, serta lebih dari 30 ribu liter Avtur. Adiatma menambahkan, meski mengalami kerusakan pada sarana fasilitas distribusi akibat bencana gempa dan tsunami, Terminal BBM Donggala kembali dapat menyalurkan BBM sejak hari minggu tanggal 30 September 2018.
Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa Palu tersebut juga disertai tsunami setinggi 1,5-2 meter. Gempa ini memicu tsunami Palu.