TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah terpengaruh oleh pergerakan mata uang rupiah yang terdepresiasi. IHSG ditutup melemah 68,98 poin atau 1,16 persen menjadi 5.875,61. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,03 poin atau 1,38 persen menjadi 928,97.
Baca juga: Menjelang Rilis Data BPS, IHSG Melemah Tipis 0,2 Persen Hari Ini
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi hingga menyentuh level Rp15.000 per dolar AS menjadi salah satu faktor negatif bagi IHSG. "Rupiah yang melemah mempengaruhi psikologis investor, sehingga membuat pergerakan IHSG mudah berubah," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, investor pasar saham juga khawatir dampak dari pelemahan rupiah dapat mengganggu kinerja emiten di BEI ke depannya.
Vice President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan secara teknikal, IHSG masih memiliki peluang untuk kembali menguat pada hari selanjutnya mengingat fundamental ekonomi nasional masih cukup kondusif.
"IHSG masih dalam jalur tren penguatan jangka pendek mengingat kondisi perekonomian yang masih cukup stabil terlihat dalam data perekonomian terlansir pada awal bulan mengenai inflasi yang masih terkendali," katanya.
Ia memproyeksikan pergerakan IHSG pada Rabu, 3 Oktober 2018 akan bergerak di kisaran 5.811-6.123 poin dengan kecenderungan menguat.
ANTARA