TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan hari ini, Selasa, 18 September 2018, mengadakan rapat dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani dan Ketua BKPM Thomas Lembong. Menurut Rosan, dalam pertemuan tersebut Luhut meminta masukkan terkait kunjungannya ke Amerika Serikat pada 22 September 2018.
Baca juga: Gelar Rapat IMF-World Bank, Bali Pakai Pendekatan Spiritual
Kunjungan tersebut, kata Rosan, akan membahas soal pertemuan tahunan IMF-World Bank dan investor. "Pak Luhut mau ke Amerika minta masukan aja dari saya dari Pak Tom. Ketemu fund manager asing itu. Seperti itu saja. Enggak ada yang spesial," kata dia di Kemenko Kemaritiman, Selasa, 18 September 2018.
Ia mengatakan masukan yang diberikan hanya terkait dengan dunia usaha. "Hal positif apa yang bisa dilakukan di sini supaya kepercayaan investor tinggi. Kebetulan saya enggak bisa ikut karena ada acara," ujar Rosan.
Pertemuan Tahunan IMF-WB diperkirakan dapat memberikan dampak sebesar 0,64 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di Bali. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali bisa mencapai 6,54 persen dengan adanya acara IMF-World Bank tersebut.
Selain itu, tambahan pertumbuhan sebesar 0,64 persen berasal dari pertumbuhan sektor konstruksi 0,26 persen, pertumbuhan sektor lain-lain 0,21 persen, pertumbuhan sektor hotel sebanyak 0,12 persen, dan pertumbuhan sektor makanan dan minuman 0,05 persen. Sedangkan dampak tidak langsung lainnya dari gelaran acara IMF-WB bagi Bali adalah adanya kenaikan nilai PDRB riil sebesar Rp 894 miliar pada 2018, untuk menambah secara keseluruhan PDRB riil Bali sebesar Rp 1,2 triliun pada periode 2017-2019.
Sebelumnya, Luhut Pandjaitan mengatakan persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018 sudah mencapai 94 persen.
ANTARA