TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo menilai bahwa fundamental pasar modal dalam negeri menunjukkan perbaikan seiring dengan laporan keuangan perusahaan publik atau emiten yang mengalami perbaikan.
Baca juga: Rupiah Melemah, BEI Pasar Modal Masih Bagus
"Kalau kami lihat, laporan keuangan perusahaan publik periode Juni semua menunjukkan perbaikan. Itu juga menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang bagus," ujar Laksono di Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Ia menambahkan posisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang hampir menyentuh level 6.000 poin juga merupakan salah satu indikator positif bagi perekonomian nasional. Terpantau, pergerakan IHSG pada sesi pertama hari ini (4/9) berada di kisaran 5.927-5.978 poin.
"Itu bagus, itu buktinya. Yang membuat sentimen naik turun di pasar saham itu pergerakan rupiah terhadap dolar AS, tapi kan pelemahan mata uang juga terjadi dimana-mana. Kita serahkan kepada investor, kita tidak sedang dalam kondisi krisis," katanya.
Menurut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah masih akan mudah berubah pergerakannya karena pengaruh eksternal. Di antaranya krisis ekonomi Turki dan Argentina serta perang dagang Amerika Serikat dengan beberapa negara.
"Sentimen-sentimen yang seperti itu berdampak ke negara berkembang," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI ini.
ANTARA