TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang hewan kurban mengeluhkan menurunnya penjualan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha 2018 kali ini. Walhasil, banyak hewan kurban yang akhirnya menganggur dan berpotensi tak laku lantaran waktu perayaan kurban hanya beberapa hari saja.
Baca: Idul Adha, Lembaga Amal Turki Bagikan Daging untuk Rohingya
"Ya kalau hewan yang sisa akan dibiakkan untuk kurban tahun depan, atau dijual ke pasar," kata Anda, 35 tahun, salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan K.S. Tubun, Slipi, Jakarta Barat, Rabu, 22 Agustus 2018.
Di lapak miliknya, Anda menjual sekitar 12 sapi dan belasan ekor kambing di hari H perayaan Idul Adha. Namun, menurut dia, baru sekitar 7 ekor sapi yang berhasil terjual. Padahal, di hari perayaan Idul Adha tahun lalu Ia bisa menjual lebih dari 5 ekor seperti hari ini. "Mungkin daya beli menurun," ujarnya.
Tak hanya Anda, sejumlah pedagang hewan kurban di Pekanbaru, Riau juga mengeluhkan penurunan omzet hingga 50-60 persen pada musim Idul Adha tahun ini. Pasalnya jumlah pembeli berkurang. "Kalau dulu sudah sekitar 50-60 persen stok sapi saya sudah terjual pada H-1 ini," ucap David salah seorang pedagang sapi di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, Selasa, 21 Agustus 2018.
Toh, dugaan Anda memang tak salah. Center of Rediv on Economics (CORE) misalnya mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama 2018 hanya 64,1 persen. Angka ini lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 65,2 persen.
Baca: Idul Adha 2018, Jumlah Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Menyusut
Meski begitu, Anda tetap berharap hewan kurban dagangannya bisa terjual habis hingga beberapa hari ke depan. Di lapak miliknya yang tak jauh dari Rumah Sakit Pelni, Slipi, Ia menjual sapi termurah di harga Rp 21 juta lalu kambing termurah di harga Rp 2 juta.