TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengurus Cabang (BPC) Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Pekalongan, Jawa Tengah, menerapkan teknologi QR-Code pada desain hologram batik.
Baca juga: Makna Kebaya Putih Bagi Sri Mulyani di Upacara Hari Kemerdekaan
Ketua BPC Asephi Pekalongan Romi Oktabirawa mengatakan hal tersebut merupakan bentuk penyempurnaan hologram batik yang sudah dua tahun terakhir dikembangkan.
"Melalui QR-Code, konsumen bisa langsung melakukan cek terhadap produk yang akan atau telah dibeli sehingga konsumen langsung tahu apakah produk itu termasuk batik asli atau bukan," kata Romi di Pekalongan, Senin, 20 Agustus 2018.
Menurut Romi, penerapan teknologi QR-Code pada hologram batik tersebut rencananya diluncurkan pada saat pameran Inacraft 2019. Saat ini, proses penerapan teknologi tersebut masih pada tahap penyelesaian akhir atau finishing.
Baca juga: Cerita Pesona Batik Madura Meraih Paritrana Award 2018
"Penerapan teknologi QR-Code pada hologram batik masih terus kami sempurnakan dan sudah diuji coba. Tinggal menggunakan smartphone, konsumen tidak perlu repot mendeteksi apakah batik yang dibeli termasuk asli atau tidak," katanya.
Romi mengatakan melalui hologram yang dilengkapi teknologi yang update maka Asephi dapat turut melakukan eliminasi terhadap produk tekstil bukan batik serta menghindari adanya konsumen yang merasa tertipu.
"Kami hanya akan memberi hologram lengkap dengan informasi produsen pada batik asli, baik cap, tulis, maupun kombinasi keduanya. Kami berharap melalui hologram dengan penerapan teknologi QR-Code dapat memudahkan konsumen dalam memilih batik asli," katanya.
ANTARA