Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Rate 5,50 Persen, Berapa Kenaikan Bunga Bank Nanti

image-gnews
Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility tetap 3,50 persen dan lending facility tetap 5,00 persen. M JULNIS FIRMANSYAH
Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility tetap 3,50 persen dan lending facility tetap 5,00 persen. M JULNIS FIRMANSYAH
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan kembali suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate dari 5,25 persen menjadi 5,50 persen berdampak pada sektor perbankan. Imbas dari kenaikan bunga acuan ini salah satunya adalah suku bunga kredit maupun deposito perbankan mau tak mau juga ikut terkerek.

 

Baca: Krisis Turki Berimbas ke Bank-bank Eropa, Asia Waspada

“Dengan keputusan tersebut kami tentu harus menyesuaikan bunga kredit maupun dana pihak ketiga kami sesuai dengan suku bunga acuan BI serta perkembangan pasar,” ujar Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko, kepada Tempo, seperti dikutip di Koran Tempo, edisi Senin 20 Agustus 2018.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan dengan situasi pelemahan rupiah saat ini, pihaknya memahami keputusan yang harus diambil BI tersebut. “Tapi ini juga tidak boleh hanya dibebankan kepada BI, pemerintah juga harus mengambil kebijakan yang beriringan dengan BI, karena stabilisasi kurs itu penting,” katanya.

Terkait dengan kemungkinan untuk menaikkan bunga lagi, Haryono menuturkan pihaknya tak ingin terburu-buru. “Harus dilihat perkembangannya di pasar dalam 1-2 pekan ke depan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengatakan pihaknya telah memperhitungkan hal ini sebelumnya, mengingat tekanan perekonomian dari eksternal cenderung menguat beberapa waktu terakhir. “Jadi kebijakan BI ini untuk mengantisipasi rencana kenaikan The Fed dan juga untuk mengimbangi dampak jatuhnya mata uang Lira Turki walaupun tidak secara langsung dengan Indonesia,” ujarnya.

Perihal kemungkinan BCA untuk menaikkan bunga kembali, dia mengatakan akan diputuskan pada rapat direksi bulan ini. “Kami akan mengevaluasi apakah ada tekanan terhadap likuiditas dan kebutuhan pembiayaan.”

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah berujar suku bunga acuan kisaran 5,5 persen dinilai masih dapat diakomodir oleh perbankan. “Mereka masih bisa menyesuaikan suku bunganya tanpa mengganggu penyaluran kredit, tidak juga berpotensi mengakibatkan kredit bermasalah,” ucapnya.

Namun, menurut Piter bank sentral tetap perlu melengkapi atau menyeimbangkan kebijakan kenaikan bunga acuan ini dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial. “Tapi tetap diiringi pengawasan yang ketat, jangan sampai pelonggaran likuiditas justru memicu spekulasi valas,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

14 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

19 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

19 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.