TEMPO.CO, Pangkal Pinang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ingin pertumbuhan Kepulauan Bangka Belitung berkembang pesat. Untuk itu Budi membuat beberapa strategi untuk membuat Bangka Belitung lebih terkoneksi dengan daerah di Indonesia lainnya.
Baca: Ojek Online Demo Saat Asian Games 2018, Grab Indonesia Tanya Ini
"Kami inginkan Bangka Belitung juga akan tumbuh menjadi bagian dari tanah air yang berkembang pesat," kata Budi Karya Sumadi di Pangkal Pinang, Rabu 25 Juli 2018.
Hal itu Budi sampaikan saat mengecek Jembatan Emas di Pangkal Pinang bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman.
Budi Karya dan Rudiantara menjadi pembicara dialog nasional Indonesia Maju. Dialog nasional tersebut dihadiri oleh mahasiswa dan siswa SMA di Bangka Belitung. Dalam kesempatan itu Budi menyampaikan kepada masyarakat bahwa Pemerintah dan masyarakat sudah membangun Indonesia.
Budi mengatakan akses negeri serumpun sebalai tersebut lebih baik. Salah satunya dengan memanfaatkan secara maksimal fungsi pelabuhan dan bandara yang ada, yaitu Bandara Depati Amir di Pulau Bangka dan Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Pulau Belitung.
Budi menuturkan pada Bandara Depati Amir mampu mendatangkan 1,6 juta penumpang per tahun naik, di mana angka tersebut naik 120 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan terdapat 6400 pergerakan pesawat per tahun, di mana angka tersebut naik 100 persen.
Budi melihat potensi laut yang besar di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk itu, budi ingin membangun dan meningkatkan kualitas pelabuhan-pelabuhan di wilayah tersebut.
"Pelabuhan laut kunci logistik dan arus barang," kata Budi.
Budi menyebutkan pelabuhan-pelabuhan yang akan dan sedang ditingkatkan kualitas di Bangka Belitung, yaitu Pelabuhan Tanjung Pandan sebagai pengumpul arus barang, Pelabuhan Muntok sebagai pelabuhan pengumpul, Pelabuhan Tanjung Batu sebagai pelabuhan pengumpan lokal, Tanjung Sadai, Pelabuhan Toboali, Pelabuhan Muntok, Tanjung Sadai, , Pelabuhan Manggar, dan Pelabuhan Pangkal Balam.
"Ship follows the trade, artinya kami ciptakan dulu maka kegiatan dengan sendirinya akan tumbuh," ujar Budi.
Pada pelabuhan Pangkal Balam dan sekitarnya, Budi ingin PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II bekerja sama dengan swasta untuk membangun. Budi menargetkan pembangunan tersebut bisa rampung dalam dua tahun.
"Harapannya kami minta Pelindo kerja sama dengan swasta untuk membangun. Hanya saya memang syaratkan ini tidak boleh lebih dari dua tahun selesai, mulai dari desain sampai selesai dua tahun," kata Budi.
Budi mengatakan Pelabuhan Pangkal Balam saat ini relatif sudah dangkal. Budi berharap ke depan pelabuhan Pangkal Balam bisa lebih maju dari saat ini.
"Saya selalu mendapatkan komplain ada pendangkalan dan sebagainya. Oleh karenanya, Pelindo dan swasta cepat melaksanakannya," kata Budi.
Baca juga: Hari Anak, Ini Sebab Ojek Online Batal Demo
Budi ingin perencanaan dapat matang dalam enam bulan. Selanjutnya pembangunan dapat dilaksanakan dalam waktu satu setengah tahun di mana perusahaan tersebut menjadi leading sector-nya.
"Nah Pelindo maupun swasta memang punya peran itu. Kami akan memberikan konsensi kepada mereka," ujar Budi Karya.