TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin para pengemudi ojek online tidak akan melakukan unjuk rasa, saat pembukaan Asian Games oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan sudah melakukan dialog dengan para asosiasi ojek online.
Baca juga: Hari Anak, Ini Sebab Ojek Online Batal Demo
"Harapan saya dipastikan. mudah-mudahan saudara kita itu juga melihat Asian Games suatu event akbar untuk kebanggaan bangsa," kata Budi Karya di Komplek Parlemen, Selasa, 24 Juli 2018.
Budi Karya menjelaskan, prihal tuntutan para pengendara ojek online, akan diakomodir oleh Pemerintah Daerah. Beberapa daerah yang sudah mengakomodir hal tersebut ada di Balikpapan dan Jawa Timur.
Soal regulasi ojek online, kata Budi Karya, diserahkan ke Pemerintah Daerah masing-masing. "Harapan kami, semua bisa saling mengerti," ucap dia.
Direktur Angkutan dan Multimoda Perhubungan Darat, Cucu Mulyana menjelaskan pembicaraan dengan asosiasi sudah dilakukan. Termasuk dengan Garda, asosiasi yang merencanakan aksi demo tersebut.
Selain adanya dialog, Cucu berujar, nantinya akan dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pengendara ojek online. "Ojol juga pasti ikut menikmati, pasti banyak tamu, itu juga pasti menungkatkan penghasilan temen temen juga," tutur Cucu.
Sebelumnya, Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) berencana kembali melangsungkan aksi demonstrasi para pengemudi ojek online pada 18 Agustus 2018. Tepat saat Asian Games 2018 resmi dibuka Presiden Joko Widodo.
Anggota Presidium Garda, Danny Stefanus, mengatakan mereka (para pengemudi ojek online) masih menuntut kesejahteraan para pengemudi ojek online.
Baca: Ojek Online Demo Saat Asian Games 2018, Grab Indonesia Tanya Ini
Selain itu, kata Danny, mereka meminta pemerintah agar segera menyediakan payung hukum untuk memperjelas keberadaan ojek online di Indonesia. Soalnya, Danny menganggap dengan tarif Rp 1.200-Rp 1.600 per kilometer, banyak pengemudi ojek online yang hidup dengan pendapatan tidak layak.