TEMPO.CO, Jakarta - Pengendara ojek online berencana melakukan demo saat Asian Games nanti. Direktur Jenderal Perhubungan Budi Setyadi mempertanyakan rasa nasionalisme para pengendara ojek online tersebut. "Demo, malu, lah," ucapnya di Menara Kadin, Senin, 23 Juli 2018.
Baca juga: Hari Anak, Ini Sebab Ojek Online Batal Demo
Budi menuturkan, jika tetap demo dilakukan, pemahaman kebangsaan para kelompok ojek online masih jauh. "Kok, mempermalukan di depan 45 negara yang akan datang?" tuturnya.
Menurut Budi, aspirasi yang ingin disampaikan pengemudi ojek online ke pemerintah dapat disampaikan dengan dialog, bukan demo. "Saya mempertanyakan nasionalismenya, untuk orang-orang yang niat demo," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Driver Online Christiansen mengatakan mendapat tekanan untuk membatalkan aksi demo ojek online. Christiansen atau Yansen menimbang waktu yang terlalu singkat sehingga bisa menyebabkan beberapa hal penting dalam aksi tidak selesai tepat waktu. Atas hasil musyawarah bersama, mereka sepakat mengundurkan diri pada hari ini.
Baca Juga:
Baca: Ojek Online Demo Saat Asian Games 2018, Grab Indonesia Tanya Ini
Kemarin, asosiasi supir dan ojek online menyampaikan berencana menggelar aksi pada hari ini, pukul 10.00. Rencana aksi dilakukan di beberapa titik, seperti kantor pusat Grab di Lippo Kuningan, kantor pusat Go-Jek di Pasaraya Blok M, dan Istana Negara.
Para driver itu menuntut tarif layak dan kesejahteraan. "Suara yang kami ajukan, untuk roda dua Rp 3.000 per kilometer dan untuk roda empat Rp 5.000 per kilometer," ujar Yansen.