TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menggelar rapat soal pengembangan kawasan kargo (cargo village) di Bandara Soekarno - Hatta guna mendorong efisiensi pergerakan logistik dari bandara tersebut. Rapat turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (AP II).
Baca juga: Angkasa Pura II: Revitalisasi Terminal 1 Soetta Mirip Terminal 3
"Jadi mau membuat efisiensi melalui kerja sama antara Angkasa Pura II dengan Jasa Marga. Otomatisasi sehingga semua aktivitas bandara di Soekarno Hatta lebih efisien," kata Luhut pada rapat yang digelar di Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin menjelaskan kerja sama kedua BUMN tersebut dilakukan untuk mempermudah akses logistik dari dan ke Bandara Soekarno - Hatta dengan jalan tol.
"Jasa marga kan sedang membangun jalan tol, aksesnya biar langsung masuk jalan tol supaya gampang, tidak mengganggu lalu lintas yang lain, nanti biaya logistik lebih murah," kata Ridwan.
Baca juga: AP Revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno - Hatta
Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih mengatakan rapat juga membahas rencana perluasan kapasitas cargo village yang saat ini baru mampu menampung 600 ribu ton per tahun agar bisa menjadi 1,5 juta ton per tahun.
Namun, Polana mengatakan ada aksesibilitas yang belum selesai karena belum ada kesepakatan antara AP II dan anak usaha Jasa Marga, yakni Jasa Marga Kunciran Cengkareng. "Sekarang masih ada sedikit (masalah) akses karena pemerintah Tangerang tidak mau jalannya terganggu sehingga ada jalan akses yang harus dipersiapkan," katanya.
Polana menyebutkan target rampungnya cargo village di Bandara Soekarno - Hatta akan sedikit mundur dari target awal 2019. Adapun saat ini pembangunan apron telah selesai.
ANTARA