TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi cuitan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di twitter soal salah satu pemberitaan dengan judul "Susi Pudjiastuti telah tenggelamkan ratusan kapal pencuri". Dalam cuitannya di twitter pada Ahad lalu, Fahri menilai harusnya penenggelaman kapal ditangani oleh TNI dan Polri.
Baca juga: Susi Pudjiastuti: Kebakaran Kapal di Benoa Karena Arus Pendek
"Kan saya bicara sampah, ya masak sampah kerjaannya TNI AL, ya tidak mungkin toh," ucap Susi usai konferensi pers di gedung KKP, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2018.
Fahri juga menyebutkan, Indonesia telah memiliki unit polisi air dari Polri dan TNI AL yang bisa digerakkan. Ia melihat tindakan Susi memunculkan tudingan dari negara tetangga bahwa aksi Susi dengan menenggelamkan kapal justru mengotori laut.
"Maka, di POLRI ada unit polisi Air dan dalam keadaan tertentu sebab sampah juga tidak saja problem lokal maka jika itu audah menjadi ancama antar bangsa TNI AL juga dapat dimobilisasi. Sayangnya, kita juga dituduh tetangga mengotori laut dengan menenggelamkan kapal," tulis Fahri.
Ia menilai kebijakan tersebut aneh. Sebab, Susi melarang masyarakat mencemari laut, namun Susi terus menenggelamkan kapal-kapal pencuri. Penenggelaman kapal dinilainya akan menjadi sampah dan mengganggu ekosistem laut.
"Ibu tenggelamkan kapal ratusan dan menjadi sampah mengganggu ekosistem ikan dan biota laut kita. Jadi mari ambil positif, saya tidak ngomong sembarangan. Saya serius ini bU...Happy weekEnd," ujarnya.
Menanggapi cuitan Fahri Hamzah di twitter itu, Susi hanya menimpali perdebatan yang ada dengan berbagai emoticon dan meretweet cuitan kritik Fahri.
Simak pula: 40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa Diduga Tak Diasuransikan
Lebih lanjut, Susi mengatakan mengurangi dan membersihkan sampah di laut merupakan tugas bersama. "Itu kerja kita bukan aparatur negara bukan TNI, sekali-sekali mereka bantu boleh lah. Tapi kerjaan mereka menjaga kedaulatan laut," ucap Susi Pudjiastuti.