TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan salah satu penyebab kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa pada 9 Juli 2018 adalah hubungan arus pendek.
Baca juga: 40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa Diduga Tak Diasuransikan
"Indikasi penyebab kebakaran informasi awal diduga hubungan arus pendek," kata Susi saat konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.
Pada 9 Juli lalu, 36 kapal terbakar di Pelabuhan Benoa, Bali. Pemadaman api memakan waktu lebih dari 12 jam. Api cukup lama dipadamkan karena kapal terbuat dari kayu. Selain itu, kapal sudah terisi bahan bakar solar sehingga ikut menyulut api. Belum lagi angin kencang yang membuat api menyebar.
Simak pula: HUT RI Ke 73, Susi Pudjiastuti Siapkan Kado Spesial
Kebakaran tersebut terjadi pukul 02.00 Wita di depan kantor PT Arabika Khatulistiwa Fishing Industry atau PT AKFI. Susi mengatakan awal mula kejadian kebakaran itu dari satu buah kapal milik PT AKFI, yaitu kapal Cilacap Jaya Karya. "Satu kapal ini menyambar deretan kapal milik AKFI lainnya," ucapnya.
Susi menjelaskan, kebakaran tersebut menghanguskan 36 kapal penangkap ikan dengan perincian PT AKFI 5 kapal, PT Intimas Surya 7 kapal, dan PT Bandar Nelayan 24 kapal.
Susi Pudjiastuti juga mengklarifikasi bahwa 36 kapal yang terbakar tersebut bukanlah kapal nelayan, melainkan kapal penangkap ikan. "Mungkin kawan- kawan perlu diklarifikasi tentang kapal nelayan. Jadi ini kapal dari perusahaan penangkap ikan, bukan kapal nelayan," ujarnya.