Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

image-gnews
Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali mengadakan pertemuan dengan Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) Republik Korea atau Korea Selatan. Melalui pertemuan kedua ini, Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan tercipta kerja sama yang konkret untuk pengembangan smart city atau kota pintar dan pengembangan transit oriented development atau kawasan berorientasi transit di Indonesia.

"Saya ingin pertemuan ini bisa menghasilkan kerja sama yang nyata untuk pengembangan perkotaan yang lebih baik, yang livable (layak huni) dan accessible (mudah diakses)," kata Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Sri Hartoyo, dalam acara 2nd Joint Cooperation Meeting antara Kementerian Pekerjaan Umum dan MOLIT di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juli 2018.

Baca: Dukung ASCN, Jokowi: Kota Pintar Tak Terpaku pada Teknologi Saja

Pertemuan ini merupakan gelaran kedua setelah kedua lembaga bertemu pada Oktober 2017 di Korea Selatan. Pada pertemuan pertama, Korea bersedia membantu dan membiayai beragam proyek di Indonesia, yaitu pembangunan proyek infrastruktur pendukung smart city, seperti saluran pembawa air baku Karian-Serpong, Karian Water Supply PPP Project, penyediaan tenaga ahli senior bendungan, sampai kerja sama dalam intelligent transport system (ITS).

Menurut Sri, Indonesia perlu belajar lebih banyak mengenai pengembangan smart city dan TOD dari Korea Selatan. Selama ini, pengembangan smart city di Indonesia masih sebatas pengembangan fasilitas sistem informasi. Padahal smart city juga harus diikuti pengembangan infrastruktur perkotaan. "Ada tiga komponen utama standar pelayanan minimal, yaitu ketersediaan air minum yang aman, layanan sanitasi dasar, dan terwujudnya lingkungan permukiman bebas kumuh," kata Sri.

Baca: Indonesia dan Australia Bikin Kolaborasi Kembangkan Smart City

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebutuhan untuk pengembangan smart city di Indonesia, kata Sri, sudah sangat urgen karena Indonesia termasuk negara dengan tingkat urbanisasi yang tinggi di Asia. Pada 2025 nanti, sebanyak 67,5 persen masyarakat Indonesia diprediksi akan tinggal di 12 kota besar. Tren ini memang menimbulkan dilema. Di satu sisi menciptakan kepadatan penduduk di perkotaan, tapi di sisi lain telah memicu pertumbuhan ekonomi.

Direktur Jenderal Kebijakan Publik MOLIT You Byeong Kwon mengatakan pertemuan kali ini akan memperkuat kerja sama kedua negara. Indonesia dan Korea Selatan, kata dia, diharapkan bisa terus mengembangkan smart city dan TOD hingga 20 tahun ke depan. Dalam kerja sama ini, Korea akan menjadikan dua kota sebagai percontohan smart city bagi Indonesia, yaitu Kota Busan dan Kota Sejong.

Pertemuan ini tidak hanya dihadiri pejabat kementerian kedua negara, tapi juga pelaku usaha yang akan terlibat dalam pengembangan smart city dan TOD. Kalangan kontraktor dari kedua negara akan melakukan pembicaraan lanjutan untuk mencapai berbagai kesepakatan bisnis. Dari Indonesia, perwakilan Perum Perumnas dan MRT Jakarta hadir untuk menyampaikan kontribusi masing-masing pada rencana jangka panjang ini.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

1 hari lalu

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

Korea Selatan pada Jumat 1 November 2024 mengumumkan sanksi baru yang menargetkan 11 individu dan empat entitas dari Korea Utara.


Pimpinan DPR Bahas Kerja Sama Bidang Ekonomi dengan Legislator Korea Selatan

1 hari lalu

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Adies Kadir, saat menjawab pertanyaan wartawan di kompleks gedung DPR, Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra
Pimpinan DPR Bahas Kerja Sama Bidang Ekonomi dengan Legislator Korea Selatan

Pertemuan antara legislator Indonesia dan Korea Selatan membahas keberlanjutan hubungan kerja sama yang telah terjalin selama 51 tahun.


Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

2 hari lalu

Peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara


Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh


KBRI Seoul Bentuk Friends of Indonesia Society di Korea Selatan

3 hari lalu

Untuk memperkuat persahabatan Indonesia Korea Selatan, KBRI Seoul membentuk Friends of Indonesia pada 30 Oktober 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
KBRI Seoul Bentuk Friends of Indonesia Society di Korea Selatan

Untuk memperkuat persahabatan Indonesia Korea Selatan, KBRI Seoul membentuk Friends of Indonesia.


Profil SsangYong, Produsen Komponen Maung asal Korsel yang Pernah Dituding Jual Mobil Cacat

3 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto (tengah) menggunakan kendaraan Pindad Maung MV3 Garuda Limousine saat menyapa warga usai acara pelantikan di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Oktober 2024. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengungkapkan Presiden Prabowo menginstruksikan agar seluruh mobil dinas menteri dan eselon 1 menggunakan kendaraan produksi dalam negeri, salah satunya Pindad Maung.Shutterstock
Profil SsangYong, Produsen Komponen Maung asal Korsel yang Pernah Dituding Jual Mobil Cacat

Mengenal SsangYong Motor, pabrikan otomotif asal Korea Selatan yang menyumbang hampir 30 persen komponen Maung Pindad


Bukchon Hanok Village Akan Menerapkan Jam Malam untuk Wisatawan

4 hari lalu

Bukchon Hanok Village. Unsplash.com/Federica Bisso
Bukchon Hanok Village Akan Menerapkan Jam Malam untuk Wisatawan

Bukchon Hanok Village salah satu destinasi populer di Korea Selatan


Karena Dianggap Candu, Ini Sederet Lagu yang Dilarang Diputar Siswa di Korea Selatan

4 hari lalu

Video klip lagu APT. Rose Blackpink dan Bruno Mars. Mereka memainkan permainan minum Korea, Apateu. Foto: YouTube/ROS.
Karena Dianggap Candu, Ini Sederet Lagu yang Dilarang Diputar Siswa di Korea Selatan

Lagu-lagu tersebut dianggap "terlalu candu" dan berpotensi mengganggu konsentrasi siswa di Korea Selatan dalam belajar.


Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

4 hari lalu

Shibuya Crossing.Dok. freepik
Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

Asia Timur terdiri dari sejumlah negara yang memainkan peran penting dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial. Ini daftarnya.


Terlibat Konflik Ukraina-Rusia, Pejabat Militer dan Pasukan Korea Utara Ditempatkan di Garis Depan

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin disambut oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un setibanya di bandara di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. KCNA via REUTERS
Terlibat Konflik Ukraina-Rusia, Pejabat Militer dan Pasukan Korea Utara Ditempatkan di Garis Depan

Pejabat Rusia dilaporkan mengajarkan terminologi militer kepada pasukan Korea Utara