TEMPO.CO, SOLO - Kenaikan harga komoditas pangan dan nonpangan menjadi penyebab inflasi di Kota Solo selama Juni kemarin. Dari sektor pangan, petai menjadi penyumbang inflasi terbesar lantaran harganya naik selama lebaran.
"Ada beberapa komoditas penyumbang inflasi selama Juni kemarin," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Bagus Rahmat Susanto, Senin 2 Juli 2018. Angkutan udara, angkutan antarkota dan pakaian jenis blus menjadi komoditas nonpangan yang menyumbang inflasi cukup besar.
Baca: Ekonom Indef Prediksi Inflasi Juni Maksimal 0,3 Persen
Dari sektor pangan, bahan makanan berupa petai justru memiliki prosentase kenaikan harga paling tinggi dan memiliki andil terbesar dalam mempengaruhi inflasi. "Kenaikannya hingga 93,4 persen," kata Bagus. Sedangkan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,13 persen.
Pengaruh kenaikan harga petai terhadap inflasi justru lebih tinggi dibanding daging ayam yang selama ini menjadi perhatian dari berbagai pihak. "Inflasi daging ayam 7,7 persen sehingga andil terhadap inflasi di Solo sebesar 0,09 persen," kata Bagus.
Baca: Harga Daging Ayam dan Telur Kerek Inflasi Mei Jadi 0,21 Persen
Selama Juni kemarin, Kota Solo mengalami inflasi hingga 0,85 persen. Menurut Bagus, angka inflasi selama Juni ini berada di atas rata-rata inflasi nasional yang besarnya 0,59 persen. Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Solo, Marias Anna Bernadetta Herminawati mengatakan petai merupakan bahan makanan yang banyak dibutuhkan saat lebaran. "Padahal pasokannya sangat terbatas," katanya.
Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang mencampurkan petai untuk masakan-masakan tertentu. "Misalnya sambal goreng dan nasi tumpang," katanya.