TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, berdasarkan hasil survei pemantauan harga pada minggu pertama Juni 2018, indikator harga barang bisa terkendali. Menurut Perry, dari pemantauan harga sampai minggu pertama, BI memperkirakan inflasi Juni mencapai 0,22 persen month-to-month.
"Inflasi bulan Juni mencapai 0,22 persen month-to-month, secara kumulatif Januari-Juni 1,53 persen, dan year-to-year mencapai 2,75 persen," kata Perry saat menggelar konferensi pers di kantor BI, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018.
Baca: Bank Indonesia Sediakan Penukaran Uang di Jalur Mudik Mulai Besok
Perry mengatakan, dengan jumlah inflasi seperti itu, harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok, bisa terkendali. Bahkan, kata dia, cenderung turun atau mengalami deflasi.
Adapun menurut Perry harga-harga barang yang terkendali khususnya berada pada harga bahan kebutuhan pokok. Dia mengatakan bahkan harga barang kebutuhan pokok ada yang mengalami deflasi, seperti bawang putih, minyak goreng, cabai rawit, cabai merah, dan udang.
Baca: Kadin Yakin BI Bakal Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan
Menurut Perry, harga-harga yang menyumbang inflasi pada bulan ini adalah di bidang transportasi, terutama transportasi untuk kebutuhan angkutan Lebaran, seperti angkutan udara.
"Khusus untuk angkutan Lebaran, saya lihat ini kondisinya seasonal atau musiman saja," kata Perry.
Baca: BI Resmi Keluarkan Izin untuk E-Money Paytren Milik Yusuf Mansur
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Perry menyampaikan bahwa kepercayaan diri pasar terhadap Indonesia mulai tumbuh. Berdasarkan data BI, aliran modal masuk Indonesia dari 24 Mei sampai 6 Juni 2018 mencapai Rp 13 triliun.
Sedangkan jika dihitung dalam rentang waktu akhir bulan kemarin, 28-31 Mei 2018, dana yang masuk telah mencapai Rp 4 triliun. Aliran dana yang masuk tersebut dalam bentuk obligasi pemerintahan, saham, dan obligasi korporasi.
"Hal ini tentu bagus, apalagi terjadi saat risiko ketidakpastian pasar global, seperti di Italia dan Turki masih terjadi, tapi kepercayaan terhadap Indonesia cukup baik," ujar Perry.
Baca berita tentang Bank Indonesia lainnya di Tempo.co.