TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.083,3 dari posisi sebelumnya 6.106,7.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, menilai terdapat penyebab internal dan eksternal dari pelemahan indeks.
Simak: Pernyataan Menteri Darmin Picu Penguatan IHSG Hari Ini
Secara eksternal, pelemahan indeks juga terkait dengan faktor penurunan berbagai indeks di regional Asia. Hal tersebut terjadi sebagai respons adanya ketidakpastian pada pertemuan puncak G7 di Ottawa, Kanada.
"Akibat masing-masing negara masih saling menerapkan kenaikan tarif impor yang berujung pada sentimen perang dagang," ujar Nafan.
Baca: IHSG Bergerak di Zona Merah, 118 Saham Melemah
Kemudian, secara internal, Nafan menilai momen menjelang cuti bersama Lebaran 2018 turut memengaruhi pelemahan indeks yang terjadi. "Pelemahan indeks lebih disebabkan adanya aksi "profit taking" yang terjadi dalam rangka menyambut hari libur yang berkepanjangan," ucap dia.
Lihat: Data Inflasi BPS Diprediksi Dongkrak Penguatan IHSG Hari Ini
Sebelumnya Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan hari terakhir perdagangan menjelang libur panjang lebaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus berlanjut dan berpotensi menguat. Menurut dia, IHSG diperkirakan tidak akan terlihat fluktuatif hingga pascalibur nantinya.
"Setelah mengalami rebound pada perdagangan sebelumnya, IHSG diperkirakan akan bergerak naik hari ini," kata William, Jumat, 8 Juni 2018.
William memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak dalam rentang 5900 - 6123. Para investor, kata William, terlihat tak terlalu agresif baik untuk menjual maupun membeli.
DIAS PRASONGKO | ANTARA