TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan menceritakan pertemuannya dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Pekerja Garuda (Sekarga). Pertemuan itu, kata Luhut, bermula dari keinginan para pilot dan karyawan maskapai plat merah itu untuk bertemu dengannya.
"Mereka datang ke saya, pengin berbicara mengenai kekhawatiran mereka tentang keadaan Garuda," ujarnya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.
Baca: Garuda Pastikan Pilot Tidak Mogok Dalam Penerbangan Lebaran 2018
Luhut pun lantas mencoba menenangkan mereka. Dia berujar tak perlu ada yang dikhawatirkan mengenai kondisi keuangan Garuda. Dia malah menyebut kondisi keuangan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu bagus-bagus saja.
"Untungnya kan tambah baik, walau mereka bilang bisa tambah bagus," katanya.
Simak pula: 1.300 Pilot Garuda Indonesia Ancam Mogok saat Puncak Arus Mudik
Luhut menuturkan, apabila para pilot dan karyawan Garuda memang memiliki aspirasi untuk membuat perusahaannya tambah baik, hal itu bisa dibicarakan secara baik-baik tanpa perlu melakukan mogok.
"Kalau ada masukan yang bisa bikin bagus, enggak ada masalah, tapi jangan mogok-mogoklah," ucapnya.
Luhut menyebut akan ada pertemuan kembali dengan kedua kelompok tersebut untuk membicarakan permasalahan yang ada. Termasuk untuk menyandingkan data antara manajemen Garuda dengan para asosiasi.
Baca: Pilot Garuda Ancam Mogok, Perbaikan Kinerja Bakal Makin Sulit
"Belum tentu kamu benar, mungkin saja Garuda lebih benar," ujar Luhut mengulangi ucapannya kepada Sekarga dan APG, kemarin. "Yang penting ada komunikasi dan semua sepakat jangan ada mogok."
Akhirnya, kata Luhut, para pilot dan karyawan Garuda pun sepakat tidak melakukan mogok pada puncak arus mudik, asalkan masukannya didengar.
Pasca-pertemuan dengan Luhut, Sekarga dan APG memastikan tidak akan melakukan mogok kerja saat arus mudik dan balik Lebaran. "Baik APG maupun Sekarga sama-sama memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap mengedepankan sikap yang profesional dalam melayani kebutuhan konsumen, terutama pada periode peak season ini," ujar Presiden APG Kapten Bintang Handono melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 4 Juni 2018.
Simak: Garuda Indonesia Akui Tak Andalkan Untung dari Penumpang Terus
Namun pihaknya masih menunggu respons pemerintah dan pemegang saham atas tuntutan APG hingga 30 hari kerja terhitung mulai 2 Mei 2018.
Bintang menuturkan APG dan Sekarga telah melakukan pertemuan dengan Luhut untuk menyampaikan beberapa persoalan mendalam yang menjadi akar permasalahan menurunnya kinerja Garuda, terutama sejak pertengahan 2017.
"Pada kesempatan tersebut, Pak Luhut menyampaikan kesediaannya untuk membantu mencari solusi terbaik yang diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan di tubuh Garuda," ucapnya.
APG dan Sekarga, kata dia, menyambut baik pertemuan tersebut dan berharap menemukan solusi. Bintang mengaku proses komunikasi dengan pihak manajemen Garuda Indonesia sudah sering dilakukan, tapi tidak mencapai titik temu.
Karena itu, pada akhir 2017, Asosiasi Pilot Garuda dan Sekarga mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Surat itu meminta segera dicarikan solusi terbaik untuk membawa Garuda segera keluar dari keterpurukan.
JONIANSYAH